NU dan PKB
SANCAnews.id – Wacana Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) yang ingin merebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari
kepemimpinan Muhaimin Iskandar kini menjadi sorotan.
Di berbagai platform media sosial, sejumlah pegiat media
sosial tampak ramai membahas isu tersebut. Bahkan, kata kunci "PBNU"
kini menjadi trending topik di aplikasi X.
Salah satu pegiat media sosial yang memperbincangkannya
adalah Monica dengan nama akun @NenkMonica di X. Ia menilai sikap PBNU tersebut
sebagai reaksi atas kehadiran Pansus Haji DPR RI yang menyeret Menteri Agama
(Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang tak lain adalah adik dari Ketua Umum PBNU, KH
Yahya Cholil Staquf.
"PBNU bkn sj sdh masuk angin tp menelan puting beliung,
sikap PBNU ini mungkin reaksi atas Pansus Haji DPR RI yg mengangkat kasus
dugaan penyelewengan Quota Haji. Kita sudah maklum siapa Ketum PBNU n siapa
Menteri Agama RI. Keduanya akan saling bahu membahu utk saling
melindungi," tulisnya dikutip Jumat (26/7/2024).
Hal senada disampaikan akun @BosPurwa. Pegiat media sosial
yang rutin mengomentari peristiwa politik dan kebijakan publik ini menilai,
upaya PBNU merebut PKB karena ada kaitan dengan Pansus Haji yang diketahui
pembentukannya diketuk palu oleh Muhaimin Iskandar.
"Konsisten dalam inkonsistensi. Urusan PKB itu sudah
masuk wilayah politik praktis, bolak balik pernyataan tergantung kondisi ya kek
gini ini. Hanya karena @cakimiNOW fokus di pansus jemaah haji, prinsip pun
berubah, ya gak pak kyai @YahyaCStaquf?," tulisnya.
Sebelumnya diberitakan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
berencana akan merebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, langkah
itu dilakukan PBNU dengan membentuk tim lima atau semacam panitia khusus
(Pansus) tentang PKB.
Tim lima ini merupakan upaya dari PBNU untuk meluruskan
sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya yakni PBNU.
“PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim
lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite
PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah
berdirinya PKB,” kata Gus Ipul dilansir dari jawapos (grup FAJAR), Jumat
(26/7/2024).
Gus Ipul menuding elite PKB saat ini banyak membuat
pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya partai. Bahkan,
sambungnya, ada upaya sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan dari
struktural NU. (*)