Said Didu menyatakan bahwa Indonesia sudah dalam keadaan bangkrut
SANCAnews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI)
tidak membagikan keuntungan atau dividen kepada negara selama periode
2021-2023. Hal itu dilakukan untuk memperkuat keuangan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung, Whoosh.
Hal ini ditanggapi oleh mantan Sekretaris Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Muhammad Said Didu. Ia melihat pola serupa terjadi di BUMN lain.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mewujudkan ambisi
Presiden Jokowi. Akibatnya BUM menjadi korban.
“BUMN dijadikan tumbal untuk mewujudkan ambisi pribadi
Jokowi,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Jumat (12/7/2024).
Ia mencontohkan pembangunan jalan tol di era Jokowi yang
kerap digembar-gemborkan. Akibat proyek-proyek tersebut, empat perusahaan plat
merah menanggung kerugian ratusan triliun.
“4 BUMN Konstruksi harus menanggung kerugian Rp300 triliun
untuk bangun jalan Tol,” pungkasnya.
Adapun informasi PT KAI tidak membagikan dividennya selama
beberapa tahun disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra
Wijaya. Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa,
9 Juli 2024.
Ia mengatakan itu dilakukan sesuai arahan Komite Kereta
Cepat, yang terdiri dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi,
Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, dan Menteri BUMN. (fajar)