Kurniasih Mufidayati
SANCAnews.id – Beberapa rumah sakit di Indonesia
dipenuhi pasien diabetes dan gagal ginjal yang mayoritas adalah anak-anak di
bawah umur. Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengaku prihatin
dengan semakin rentannya anak-anak terhadap penyakit tidak menular seperti
gagal ginjal dan diabetes.
Anggota Fraksi PKS itu mengatakan pemerintah perlu membuat
kebijakan yang komprehensif mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga
rehabilitatif.
"Pemerintah berkewajiban melindungi anak-anak kita dari
dampak berbahaya penyakit yang kini menyerang usia muda. Jangan sampai upaya
kita fokus melindungi balita dari stunting tapi kecolongan di usia atasnya
karena penyakit seperti gagal ginjal dan diabetes anak mengancam," urai
Kurniasih dalam keterangannya, Minggu (28/7).
Mufida meminta agar pemerintah memperkuat edukasi tentang
bahaya makanan dengan kandungan Gula, Garam dan Lemak (GGL) berlebih.
Selain itu, ia mendorong agar ada pencantuman level kadar
gula dalam makanan dan minuman kemasan oleh industri.
"Ini tugas DPR bersama pemerintah menghasilkan regulasi
untuk mengatur kandungan GGL termasuk pada makanan atau jajan anak-anak. Salah
satunya untuk melindungi mereka dari asupan yang merusak kesehatan,"
terang Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga ini.
Ia menambahkan saat ini Komisi IX sedang dalam pembahasan
Panja Pengawasan Makanan Mengandung Gula, Garam, Lemak (GGL).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengonfirmasi kasus
diabetes anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023. Sementara itu
berdasar survei IDAI, 1 dari 5 anak usia 12-18 tahun urinenya mengandung hematuria atau
proteinuria sebagai gejala awal gagal ginjal. (rmol)