Produk makanan dan minuman dari Tiongkok yang beredar diragukan keamanannya lantaran tidak ada izin BPOM bahkan tak tersertifikasi Halal. (Istimewa) 


SANCAnews.id – Masyarakat saat ini tengah diresahkan dengan beredarnya makanan dan minuman ilegal (Mamin) asal Tiongkok. Keamanan produk makanan dan minuman China yang beredar diragukan karena tidak memiliki izin BPOM bahkan tidak tersertifikasi Halal.

 

Kekhawatiran semakin bertambah karena makanan dan minuman ilegal asal Tiongkok hingga menimbulkan korban jiwa. Salah satu kasus yang terjadi di Sukabumi pada Mei lalu, puluhan siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mengalami pusing, mual, dan muntah usai membeli jajanan asal China.

 

Terbaru, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani impor ilegal. Upaya Menteri Perdagangan dalam mencegah berbagai impor ilegal, termasuk makanan dan minuman asal China, membuat masyarakat khawatir.

 

“Kami minta dukungan dari Kejagung untuk membikin tim, segera melihat ke lapangan. Setelah ditemukan, tentu kami akan serahkan penegakan hukum ke Kejaksaan, kan kami enggak sanggup, agar kita bisa mengurangi barang masuk yang ilegal ini untuk melindungi industri," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

 

Zulhas sapaan akrabnya pun berharap Satgas impor ilegal dapat segera terbentuk. Menurutnya, saat ini impor produk ilegal yang masuk ke Indonesia sudah masuk ke dalam taraf berbahaya.

 

"Lebih cepat, lebih bagus. Mudah-mudahan minggu ini karena ini sudah dalam keadaan darurat," ucap Zulhas.

 

Upaya Mendag itu selaras dengan permintaan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo yang mendesak pemerintah menindak tegas pelaku impor ilegal terutama pangan berbahaya dari Tiongkok. Pasalnya, impor pangan ilegal dari Tiongkok meresahkan.

 

“Kalau bisa ya ini pelakunya [impor ilegal] ditelusuri sama diproses hukum siapa ini yang terlibat dalam dalam pemasokan, peredaran, dan perdagangan produk ilegal,” tutur Sudaryatmo.

 

Sudaryatmo menyebut masuknya produk pangan ilegal asal Tiongkok berbahaya karena pengawasan Indonesia sangat lemah. Hal itu menjadi celah masuknya produk pangan ilegal Tiongkok yang memiliki kualitas di bawah standar dan membahayakan masyarakat.

 

“Di Tiongkok itu ada produk bagus, ada juga produk yang standar. Kalau regulasi kita lemah dan pengawasannya juga lemah itu menjadi sasaran masuknya produk-produk dari Cina yang di bawah standar,” pungkasnya. (jawapos)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.