Presiden Jokowi dan Gub. Djarot Syaiful Hidayat menjawab pertanyaan wartawan di acara lebaran Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, 30 Juli 2017
SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi
mengatakan, belum ada rencana pemindahan Kantor Presiden ke Ibu Kota Nusantara
(IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dalam waktu dekat. Penyebab
utamanya adalah infrastruktur di sana masih belum siap.
"Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum?
Tempatnya sudah siap belum? Kalo siap, pindah, " kata Jokowi usai
menyerahkan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli
2024.
Jokowi mengatakan sudah mendapat laporan dari Menteri
Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono soal pembangunan di IKN. Dari laporan itu,
pembangunan kantornya belum sepenuhnya rampung. "Sudah (terima laporan)
dari PUPR tapi belum (siap)."
Pada awalnya, Jokowi merencanakan untuk memindahkan kantor
presiden ke IKN pada Juli 2024, bersamaan dengan selesainya pembangunan tahap
pertama gedung-gedung pemerintah. Pemerintah juga merencanakan untuk mengadakan
HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus tahun ini di IKN.
Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis
Sumadilaga, sebelumnya menyatakan bahwa progres pembangunan kantor kepresidenan
sudah mencapai 92 persen. Satgas menargetkan proyek ini selesai pada pekan
kedua Juli 2024, sehingga bisa digunakan untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI pada
17 Agustus mendatang.
Danis juga menjelaskan bahwa bilah sayap Garuda telah
dipasang dan selesai sekitar tiga hari yang lalu. Saat ini, pekerjaan yang
sedang berlangsung adalah pemasangan sayap di sisi ujung kanan dan kiri.
"Masalahnya, hujan. Itu kan di ketinggian, ada (potensi)
hujan dan petir," kata Danis ketika ditemui di Kompleks Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, 5 Juli 2024.
"Mudah-mudahan selesai pekan depan, tergantung
cuaca."
Selain kantor presiden, Danis menuturkan proyek yang akan
selesai akhir bulan ini, antara lain kawasan Istana, area Sumbu Kebangsaan,
Memorial Park, Beranda Nusantara. Gedung lain, seperti Sekretariat Presiden dan
Kementerian Sekretariat Negara, juga bisa difungsionalkan sebagian.
Menanggapi itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan atau PDIP, Djarot Saiful Hidayat, meragukan pemindahan Ibu
Kota ke IKN Nusantara dalam waktu dekat karena masih banyak yang belum siap.
Oleh karena itu, Djarot mengatakan sebaiknya pemerintah jangan terlalu
memaksakan.
“Saran saya sih jangan dipaksakan. Makanya di awal jangan
terlalu pede gitu loh, kan sebelumnya menyampaikan sudah sangat siap gitu ya,
ternyata belum juga,” kata Djarot di Kompleks Parlemen DPR RI, Selasa, 9 Juli
2024.
Menurut Djarot, pemerintah terlalu memaksakan memindahkan ibu
kota ke IKN. Namun nyatanya IKN belum siap, bahkan untuk pelaksanaan upacara
Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Djarot mencontohkan masih banyak yang perlu
dipersiapkan di IKN, seperti listrik, air, dan infrastruktur.
“Inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang
tergesa-gesa, terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya,” kata
dia.
Dia juga memprediksi proyek IKN akan mengendur pada
pemerintahan Prabowo Subianto. Sebab, beban anggaran IKN yang sangat besar akan
berbenturan dengan anggaran program Makan Bergizi Gratis dari Prabowo.
Kabar terakhir, Jokowi tidak mau memaksakan pemindahan Ibu
Kota Negara dari Jakarta ke IKN melalui Keppres. Jokowi masih melihat situasi
di lapangan. (tempo)