Ilustrasi: Tangkapan layar terkait janji hacker merilis kunci enkripsi data PDN. (X).
SANCAnews.id – Pengunjuk rasa Aliansi Keamanan
Siber untuk Rakyat (Akamsi) mengumpulkan korban pasca pembobolan Pusat Data
Nasional Sementara (PDNS) 2.
Hal ini untuk mendesak Budi Arie Setiadi mundur dari
jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
"Harapannya itu bisa jadi dasar buat kami dan tim
advokasi lainnya untuk menyusun bentuk tanggung jawab lain dari negara,"
ujar Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet)
Nenden Sekar Arum, Rabu (10/7).
Dengan data korban jebolnya PDNS 2 itu, Nenden mengatakan
bahwa pihaknya bakal melakukan gugatan terhadap pemerintah.
"Kemungkinan kita akan melakukan gugatan kepada
pemerintah dan kepada Menkominfo dan presiden atas kelalaian tersebut,"
tegasnya.
"Tapi hingga saat ini kami sedang memformulasikan hal
tersebut. Jadi kami sedang menunggu termasuk saat ini juga kami masih menunggu
jawaban dari Kominfo. Karena pekan lalu safenet mengajukan permohonan informasi
publik terkait situasi terkini," tandas Nenden.
Sebelumnya, sejumlah massa yang mengatasnamakan dari Aliansi
Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) melangsungkan demonstrasi di depan Kantor
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Aksi demonstrasi itu
menutut Budi Ari Setiadi agar mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo.
Hal ini terkait kegagalan Kominfo dalam melindungi data
pribadi warga setelah peretas membobol Pusat Data Sementara Nasional (PDNS).
"Dan wujud kritik terhadap kebijakan-kebijakan Kominfo
lainnya yang merugikan dan melanggar hak-hak digital warga," tulis
undangan demonstrasi tersebut, Rabu (10/7).
Pantauan JawaPos.com di depan kantor Kemenkominfo, puluhan
massa yang mengaku mewakili puluhan ribu orang yang mengisi petisi agar Budi
Ari mundur itu membawa berbagai alat peraga.
Mereka mengangkat spanduk bertuliskan "BUDI ARIE
OUT!!!" hingga spanduk lainnya yang bertuliskan "Kartu Merahkan Budi
Arie". (jawapos)