Salah satu peternak unggas membersihkan kandang unggas untuk mencegah penularan virus flu burung. (Diskominfo Kalsel)
SANCAnews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
meminta masyarakat selektif dalam mengonsumsi daging unggas. Hal ini disebabkan
meningkatnya kasus flu burung secara global.
"Tidak mengkonsumsi unggas dan mamalia yang sakit,
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai pada saat kontak dengan
unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak,” ujar Direktur Surveilans
dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto kepada
wartawan, Kamis (27/6).
Farchanny juga mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya antisipasi penularan flu
burung pada manusia.
Bagi mereka yang sering bersentuhan dengan unggas, ia
menyarankan untuk selalu cuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak dengan
unggas.
“Kemudian melaporkan kepada dinas peternakan setempat bila
ada kematian unggas atau hewan mamalia secara mendadak dan dalam jumlah yang
banyak di lingkungannya," tuturnya.
Untuk diketahui, penularan penyakit flu burung pada manusia
dapat melalui kontak langsung dengan unggas atau binatang lain yang sakit atau
produk unggas yang sakit karena infeksi H5N.
Penularan di lingkungan, pasar, kandang unggas, halaman,
kebun atau peralatan yang tercemar virus tersebut baik yang berasal dari tinja
unggas yang terserang flu burung (H5N1).
Penularan juga dapat melalui makanan yang mana mengolah
produk unggas, mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan
sempurna di wilayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia
yang terinfeksi H5N1.
Pada umumnya, gejala klinis flu burung (H5N1) pada manusia
mirip dengan flu biasa, yang sering ditemukan adalah demam lebih dari 38
derajat Celcius, batuk, dan nyeri tenggorok.
Gejala lain yang dapat ditemukan adalah pilek, sakit kepala,
nyeri otot, infeksi selaput mata, diare atau gangguan saluran cerna. Gejala
sesak napas menandai kelainan saluran napas bawah yang dapat memburuk dengan
cepat.
“Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami
gejala sakit suspek flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko,”
pungkas Farchanny. (jawapos)