Denny Siregar
SANCAnews.id – Pegiat Media Sosial (Medsos),
Denny Siregar kembali mengomentari izin pertambangan yang diberikan kepada
organisasi masyarakat (Ormas).
Rencana PBNU untuk mendapatkan izin pertambangan dari
pemerintah menuai banyak polemik di masyarakat. Menurut Denny, PBNU tidak bisa
menerima atau menyerahkan tambang yang akan diberikan pemerintah.
"Lepaskan sajalah tambang itu," ujar Denny dalam
keterangannya di aplikasi X @Dennysiregar7 (18/6/2024).
Ia menyoroti bahwa NU kini menjadi bahan olok-olokan di
kalangan masyarakat. "Malah jadi bahan olok-olokan," cetusnya.
Ia menekankan bahwa sangat disayangkan jika organisasi keagamaan sebesar PBNU harus menghadapi kritik dan cemoohan, karena keputusan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh umat.
"Sayang dengan nama besar yang sudah dibangun sangat
lama dan penuh perjuangan," tandasnya.
Sebelumnya, rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
untuk menerima izin usaha tambang dari pemerintah telah memicu kontroversi di
kalangan netizen.
Kritik tajam muncul dengan hadirnya logo modifikasi yang
menggambarkan PBNU sebagai "Ulama Nambang".
Logo tersebut menggantikan bola dunia pada logo asli NU
dengan gambar ekskavator dan mengubah tulisan Nahdlatul Ulama menjadi gambar
rupiah dan dolar, serta membalikkan inisial NU menjadi UN.
Perubahan ini mencerminkan kekhawatiran beberapa warga
tentang keterlibatan organisasi keagamaan dalam bisnis pertambangan.
Banyak yang mempertanyakan apakah langkah ini sesuai dengan
nilai-nilai yang dipegang oleh NU dan dampaknya terhadap kepercayaan umat.
Kritik dan kontroversi ini menunjukkan bahwa masyarakat berharap
PBNU tetap fokus pada misi keagamaannya dan tidak terlibat dalam bisnis yang
dapat mengaburkan peran spiritualnya. (fajar)