Raja Juli Antoni/Net
SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi
mengungkapkan ratusan investor mengantri untuk masuk ke proyek Ibu Kota Negara
Indonesia (IKN). Namun, dia memilih memprioritaskan investor lokal terlebih
dahulu. Pernyataan Jokowi kini semakin tidak terbukti. Pernyataan ayah Gibran
bahkan mendapat kecaman keras dari banyak kalangan.
Terbaru, Wakil Menteri ATR-BPN, Raja Juli Antoni, kembali
mengungkap terkait investor yang jumlahnya jauh dari klaim Jokowi.
"Kami bersyukur, investor terus berdatangan ke Ibukota
Nusantara untuk mendukung proses pembangunan, hingga hari ini sebanyak 45
investor telah melakukan groundbreaking," tulis Sekjen DPP PSI itu melalui
unggahannya di X dengan nama akun @RajaJuliAntoni, dikutip Kamis (20/6/2024).
"Untuk memberikan kepastian hukum, siang tadi, bersama
para Deputi Otorita IKN, dilaksanakan pembahasan rancangan perjanjian kerja
sama antara investor dengan Otorita IKN. Pembahasan rancangan ini bertujuan
untuk mengatur dengan matang hak pengelolaan tanah bagi investor setelah
dilakukan groundbreaking," sambung Plt Waka Otorita IKN itu.
"Insya Allah, dengan semakin jelasnya status tanah, kita
berharap semakin banyak pula investor yang datang untuk bersama-sama mewujudkan
visi besar Ibukota Nusantara sebagai smart forest city," tutup Raja Juli
Antoni.
Warganet pun ramai mengomentari cuitan itu. Umumnya, mereka
membalas cuitan Raja Juli Antoni dengan nada kritik.
"Pencitraan, Pembohongan Publik dan Sekaligus Pembusukan
Sikap kritis Masyarakat terhadap Pemerintah. Setelah berkoar-koar, Ujung2nya
Ngedabrusss, bolak balik Seperti itu, apa masyarakat Masih mau percaya dg bau
BUSUK MULUT Penguasa….sudahlah kami sdh Capek dg cara2 anda itu?," tulis
akun @Khai***.
"Info dan berita IKN selalu dikaitkan dengan investor,
ga ada berita lain yang menyangkut IKN yang disampaikan pejabat pemerintah
setingkat Presiden - Menteri ya? Knp sih pak? emg nyatanya gd investor ya?
selalu berusaha ngejawab stigma rakyat soal sepi investor, buktikan aja
lah," cuap lainnya.
"Kalo ada investor gak mungkin sampe pake apbn. Mukidi
aja bilang gak pake apbn awalnya," cuap warganet lainnya. (fajar)