Pengamat politik Rocky Gerung/Ist
SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung
melarang calon presiden (capres) nomor satu Anies Baswedan mencalonkan diri
pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 sebagai calon gubernur
(cagub) setelah kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) kemarin.
Rocky Gerung menilai niat politik Anies Baswedan mencalonkan
diri di Pilkada DKI 2024 harus diedit untuk mendukung calon yang didukung
partai lain seperti PKS, karena ia akan di-bully jika kembali mengikuti pemilu
kepala daerah di Ibu Kota setelahnya menjadi Gubernur DKI Jakarta periode
2017-2023.
"Ya itu yang kita cegah justru, jadi niat politik Anies
itu harus juga diedit sedikit, jangan berupaya untuk masih nyari panggung
padahal panggung itu panggung lama dia, dan orang akan bully dia lagi
itu," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official,
Senin (29/4).
Sementara diketahui, Partai Nasdem memberikan posisi
prioritas bagi Anies Baswedan untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024. Setelah
Anies, baru kader-kader Partai Nasdem lainnya yang berkemungkinan untuk diusung
untuk maju jadi DKI 1.
"Prioritas Mas Anies, top priority," kata Ketua DPP
Partai Nasdem Willy Aditya saat menghadiri acara halal bihalal dan milad ke-22
PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024), dikutip dari
Republika.
Willy menegaskan, sejauh ini memang ada tawaran dari Ketua
Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk Anies Baswedan agar maju di Pilkada
Jakarta pada November 2024 mendatang. Partai Nasdem hingga kini masih menunggu
jawaban dari Anies.
"Kita tunggu lah seperti apa yang disampaikan Pak Surya
kemarin, mungkin Mas Anies butuh waktu untuk mendalami itu melihat situasi
tetapi setidak-tidaknya Nasdem siap kalau Mas Anies maju," ujar Willy.
Ia melanjutkan, kalaupun jika Anies tidak menginginkan untuk
kembali maju menjadi Gubernur Jakarta, Partai Nasdem memiliki nama-nama kader
internal yang bakal diusung.
"Toh kalau tidak maju juga siap alternatif yang sudah
kita coba lakukan, jadi apapun keputusan Mas Anies kita support karena beliau
adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun Nasional. Kita tunggu lah
bagaimana sikap Mas Anies sendiri," terangnya.
Menurut penuturannya, setelah Anies menjadi top priotity,
Willy menyebut kader yang berada di posisi kedua adalah Ahmad Sahroni.
"Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, habis itu yang lain-lain
kita lihat nanti," ungkapnya. (populis)