Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi/Ist
SANCAnews.id – Gelombang serangan terus menerpa
Presiden Joko Widodo. Kondisi ini tentu saja sangat meresahkan di kalangan
relawan Jokowi.
“Kami jadi bertanya-tanya, apa salah Pak Jokowi sehingga
begitu bersemangatnya mereka menyerang. Terutama sekali yang dipertontonkan
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto," kata Ketua Umum Jaringan Relawan
Alap-Alap Jokowi, Muhammad Isnaini melalui siaran persnya, Kamis (4/4).
Isnaini mengatakan, sebelum menuding Jokowi berencana merebut
kursi Ketua Umum PDIP, juga dilontarkan tuduhan bahwa mantan Gubernur DKI
Jakarta itu menghilangkan wasiat kes ejarahan ulama KH Maimoen Zubair (Mbah
Moen).
"Serangan-serangan tersebut sudah tidak lagi masuk
logika politik. Tudingan yang diarahkan ke Presiden Jokowi sangat tidak
berkelas," kata Isnaini.
Isnaini lantas menyandingkan situasi itu dengan drama sidang
sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami seperti menonton pertunjukan ego partisan dan
kebencian. Tidak ada hakikat akar sengketa kecuali membangun narasi-narasi basi
yakni soal kecurangan paslon 02 yang itu dikatakan karena ada dalang yang
namanya Jokowi," kata Isnaini.
Soal masih berlangsungnya persidangan sengketa pilpres,
Isnaini melihat MK seperti dijadikan panggung untuk memaksakan pesan ke publik
bahwa Presiden Jokowi memang dalang kecurangan.
“Mereka terus saja mengusik Pak Jokowi. Bahwa Presiden itu
boleh memihak, boleh kampanye atas dasar amanah UU, sama sekali tidak digubris.
Yang mereka terus giring adalah pesan bahwa pilpres kemarin, hitam putihnya di
tangan Pak Jokowi," kata Isnaini.
"Bansos jadi sandaran serangan. Sementara hasil survei
Litbang Kompas memfaktakan bahwa bansos tidak linier dengan sikap pemilih saat
mencoblos di bilik suara," sambungnya.
Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi diketahui terdiri terdiri
dari Relawan Timbul Sehati Reborn, Laskar Satpol PP non PNS, Himppayam DKI,
Gema PS Jawa Timur dan Alap-Alap Jokowi. (rmol)