Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
SANCAnews.id – Amerika Serikat menolak ikut serta
dalam membantu Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran. Hal tersebut
disampaikan Presiden AS Joe Biden kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
seperti disampaikan pejabat Gedung Putih pada Senin (15/4).
Dikatakan bahwa Biden telah memperingatkan Netanyahu tentang
Washington yang tidak berpartisipasi dalam serangan Israel terhadap Iran.
Selain Biden, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan
Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga berbicara dengan rekan-rekan mereka
termasuk di Arab Saudi, Turki, Mesir, dan Yordania tentang pentingnya
menghindari eskalasi regional.
Selain itu, mereka terus menegaskan bahwa dukungan AS tetap
kuat terhadap Israel.
Iran melancarkan serangan udara ke langit-langit Israel pada
Sabtu malam (13/4), sebagai respons atas serangan rudal terhadap kedutaan
besarnya di Suriah yang menewaskan seorang komandan tertinggi Korps Pengawal
Revolusi Islam (IRGC).
Namun, hampir seluruh lebih dari 300 rudal dan drone yang
diluncurkan Iran berhasil dicegat, sehingga hanya menyebabkan kerusakan kecil
pada Israel.
Sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron
Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Perancis dan Yordania.
Satu-satunya cedera serius yang dilaporkan di Israel adalah
seorang anak berusia 7 tahun yang terkena pecahan peluru.
Pihak berwenang mengatakan pangkalan Angkatan Udara Israel
terkena serangan tetapi tetap beroperasi seperti biasa.
Mengutip Reuters, lima anggota kabinet perang Netanyahu
mendukung tindakan pembalasan dalam pertemuan Minggu (14/4), meski berbeda
pendapat mengenai waktu dan skala serangan.
Dua menteri senior Israel memberi isyarat bahwa pembalasan
tidak akan terjadi dan Israel tidak akan bertindak sendiri.
“Kami akan membangun koalisi regional dan menentukan dampak
dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kami,” kata Menteri Kabinet
Perang, Benny Gantz. (*)