Politikus PDIP Noviana Kurniati saat orasi di depan gedung DPR RI (Nailin In Saroh/VOI)
SANCAnews.id – Politisi PDIP Noviana Kurniati pun menyuarakan aspirasinya dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.
Dalam orasi aksi menuntut penerapan hak mengusut kecurangan pemilu 2024, Novi yang dikenal sebagai calon legislatif DPRD daerah pemilihan 3 Cianjur, Jawa Barat, menyebut anjing lebih baik dari Presiden Joko Widodo. (Jokowi).
Noviana yang mengaku aktivis 98 pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD awalnya menyinggung kontra kritik yang dilakukan pendukung paslon pemenang pemilu versi quick count. Namun, dia tidak menjelaskan kritik apa yang dipermasalahkannya.
"Saya Noviana, mewakili 03 dan aktivis 98. Tapi ingat saat ini tidak ada 01, 03 tapi atas nama anak bangsa, atas nama rakyat Indonesia yang menginginkan keadilan, sepakat? setuju? Kalian tahu di sana ada aksi tandingan dan kalian tahu mereka itu siapa? Mereka itu teman teman saya dulunya, mereka dari timur Indonesia bersatu, mereka sudah mengkhianati, jadi setiap aksi kita di manapun, mereka akan selalu menurunkan aksi tandingan," ujar Noviana dalam orasinya di depan gedung DPR, Jumat, 1 Maret
"Pertanyaannya, kalau yang kalah berisik wajar dong ya, tapi kalau yang menang berisik, ada apa dibalik kemenangannya," sambungnya.
Noviana lantas mengungkapkan kekecewaan kepada Presiden Jokowi yang dinilai ikut andil dalam kecurangan Pilpres 2024 untuk memenangkan Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Caleg PDIP yang gagal melaju ke DPRD Kabupaten Cianjur itu pun menyebut Jokowi sebagai pengkhianat.
"Kepada bapak presiden Jokowi, saya ingin mengucapkan selamat kepada bapak presiden Joko Widodo karena anda sekarang saya branding sebagai bapak pengkhianat bangsa," katanya.
Loyalis mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau ahok itu juga menyebut Jokowi sebagai perusak demokrasi. Lantaran memberikan kenaikan pangkat kehormatan bintang 4 TNI kepada Prabowo Subianto yang dianggap sebagai pelanggar HAM masa lalu.
"Joko Widodo saat ini adalah bapak perusak reformasi, dan saya ingin mengucapkan kepada Joko Widodo terima kasih apa yang sudah anda lakukan dua hari yang lalu, dengan melantik Prabowo Subianto, artinya anda tidak memiliki hati nurani, artinya anda tidak merasakan betapa pedihnya keluarga korban 98," bebernya.
"(Selama) 26 tahun mereka mencari keadilan dan setiap hari Kamis, hampir 18 tahun mereka mengadakan Kamisan untuk meminta keadilan atas apa yang terjadi dengan anak anak mereka. Tapi justru apa yang mereka dapatkan? Bukan keadilan tapi rasa sakit yang luar biasa. Pantaskah Jokowi menjadi pemimpin di negeri ini?," katanya.
Dengan suara lantang, Noviana lalu membandingkan sikap Jokowi dengan seekor anjing. Menurutnya, seekor anjing lebih mulia daripada seorang Jokowi.
"Seekor anjing aja ketika ditolong dia akan sadar, tetapi Jokowi dia sudah mengkhianati rakyat Indonesia, dia sudah mengkhianati kita semua, yang artinya, lebih mulia seekor anjing dibandingkan seorang Joko Widodo, sepakat?," tegasnya disambut kata sepakat dari peserta aksi. (voi)