Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing/Net 


SANCAnews.id – Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait puluhan ribu surat suara yang tiba lebih awal di Taipei karena kekhawatiran kantor pos akan ditutup, disesalkan banyak kalangan.


Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai presiden tidak perlu melontarkan kalimat-kalimat yang mengundang polemik di tengah masyarakat.


“Terkait polemik pengiriman surat suara ke Taipei, presiden sebaiknya tidak memberi penjelasan seperti kekhawatiran kantor pos tutup,” kata Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/12).


Sebaiknya cukup menjawab pertanyaan wartawan secara normatif, tanpa embel-embel kalimat yang justru memantik polemik.


“Jadi, kalau ditanya soal itu, Jokowi cukup menjawab, itu urusan KPU. Silahkan tanya KPU, tanpa disertai kalimat lain seperti khawatir kantor pos tutup,” jelas Emrus.


Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan surat suara Pemilu 2024 dikirim lebih awal kepada pemilih di Taiwan.


“Tadi saya diceritai, memang ada kekhawatiran, karena ini tahun baru, kantor pos tutup agak lama di sana, sehingga dikirim mendahului,” katanya, usai konsolidasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12). (*)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.