Kolase foto/istimewa
SANCAnews.id – Perseteruan sengit pun terjadi antara pendakwah Bahar bin Smith dengan Panglima Ormas Adat Manguni Makasiouw, Andy Rompas.
Peristiwa pemicunya terjadi saat konvoi aksi solidaritas untuk Palestina di Bitung, Sulawesi Utara, pada 25 November 2023.
Laskar Manguni memicu kerusuhan dengan mengibarkan bendera terlarang Israel, memicu bentrokan yang diduga menimbulkan korban jiwa.
Habib Bahar bin Smith mengklaim Laskar Manguni sebagai musuh umat Islam dan menantang Andy Rompas.
"Kalau bahasa Manado bakudapa kita kupas sampai kulit-kulit tatonya (Andy Rompas). Sembunyi," ucapnya.
Serangan terhadap Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin milik Bahar diikuti oleh tudingan bahwa orang tak di kenal terlibat.
Bahar bahkan menyebut Andy Rompas sebagai pembesar Manguni yang sedang dicarinya.
"Ponpes Habib Bahar diserang preman. Mana, mau main-main? kita ajarin cara mainnya mereka. Tajul Alawiyyin ini, Allahuakbar. Tunggu aja, kita potong-potong mereka semua itu. Biasa potong-potong ayam kan, nah kali ini kita potong-potong orang,” ujar Bahar.
Andy Rompas merespons tantangan Bahar dengan mengunggah video memperlihatkan kekuatan prajurit Manguni, termasuk kekebalan terhadap senjata tajam.
"Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak. Tidak ada istilah mayoritas dan minoritas di Tanah Minahasa, karena torang samua basudara (kita orang semua bersaudara), kecuali untuk para kadrun dan mereka kaum radikal," tulis Andy Rompas.
Rompas menegaskan tujuannya untuk hidup rukun dan damai, agar Natal di Tanah Minahasa tidak lagi memerlukan pengawalan ketat.
“Karena kami hanya ingin hidup rukun dan damai, tidak seperti sekarang di mana setiap Natal harus ada aparat kepolisian menjaga," tandasnya. (viva)