Anggota Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Profesor Siti Zuhro/rmol 

 

SANCAnews.id – Mendekati pesta demokrasi 2024, semakin banyak bermunculan relawan yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) tertentu.


Fenomena kerelawanan ini juga disoroti Anggota Dewan Nasional Gerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Profesor Siti Zuhro, saat jumpa pers di Aula JKC, Jalan Warung Jati Barat No.30, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).


"Tentang dukung mendukung itu wajar. Ada relawan contohnya seperti Obama, ada kelompok komunitas yang (punya slogan) Yes, We Can, tapi selesai pemilu, relawannya juga selesai," kata Siti Zuhro.


Tetapi menurut Siti Zuhro yang juga Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena relawan di Indonesia sangat berbeda dibandingkan negara lain.


"Di Indonesia ini relawan dipelihara untuk berlama-lama. Ini yang malah menimbulkan malapetaka atau bencana untuk Indonesia dan dampaknya pada fungsi partai," jelasnya.


Peran relawan yang sejatinya inisiasi masyarakat secara sukarela untuk menyuarakan hak berpartisipasi dalam berdemokrasi justru merugikan partai politik.


"Partai politik tidak bisa berjalan maksimal karena beberapa fungsinya sudah diambil oleh para relawan itu," pungkas Siti Zuhro. (rmol)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.