Anies Baswedan kena keplak oleh pendukungnya sendiri. (Youtube @Najwa Shihab)
SANCAnews.id – Bukan hanya relawan Prabowo Subianto yang mengalami tindak pidana berupa penembakan. Aksi kurang mengenakkan ternyata juga dialami oleh Calon Presiden Anies Baswedan, yakni ditampar pipinya oleh pria pendukungnya sendiri.
Video momen penangkapan Anies Baswedan viral di media sosial. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan seorang pria yang mengenakan kemeja putih dan topi putih. Pria tersebut tampak hendak mendekati Anies, namun karena mendapat tekanan, pria tersebut didorong dari belakang oleh rekannya, hingga tangannya mengenai pipi Anies.
Kemudian Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengaitkan kejadian tersebut dengan pernyataan Tito Karnavian yang menyebut calon presiden bisa saja dibunuh saat berkampanye.
"Orang-orang mulai mengaitkannya ke perkataan Tito Karnavian tentang kemungkinan penembakan terhadap capres," kata Reza kepada Pojoksatu.id, Rabu (27/12/2023).
Reza menuturkan, semoga pernyataan Mendagri Tito itu tidak sehoror dengan fakta di lapangan terhada para capres saat berkampanye.
"Semoga situasinya tidak bereskalasi sehoror itu. Bagi saya, itu pelajaran bagus bagi ABW," tuturnya.
Video berdurasi 0:52 menit dari Mendagri Tito Karnavian yang beredar di beberapa media benar-benar sangat mengejutkan. Apalagi, di dalamnya terdapat narasi capres bisa saja jadi sasaran penembakan saat berkampanye.
Tito Karnavian juga memberi warning yang dikaitkan dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang saat itu sedang berpidato dalam sebuah acara kampanye di wilayah Kota Nara, Jepang.
"Jangan lupa kita kasusnya Shinzo Abe, mohon maaf dengan segala hormat ya terjadinya serangan itu dalam sejarah Jepang baru pertama kali. Saya kira ya pimpinan setingkat prime minister dibunuh itu pada saat dia kampanye," kata Tito.
"Saya waktu melihat di KPU itu ruang terbuka, bukan ruang tertutup. Sniper bisa saja terjadi, saya selalu berpikir skenario sebagai mantan polisi ya, jadi ajudan pada saat itu saya pikir penting untuk menjaga menjadi protektor ketika terjadi situasi krisis," sambungnya.
Tito juga menuturkan agar masyarakat jangan meremehkan potensi terjadi serangan. Apalagi, kata Tito, terhadap figur-figur yang sedang berkontestasi.
"Kita terlalu underestimate karena nggak pernah ada, nggak menyangka sedikit pun akan ada serangan kepada mantan Prime Minister Shinzo Abe,” katanya.
“Artinya negara sehebat itu bisa kecolongan, jangan underestimate dengan serangan teror, jangan underestimate, apalagi figur figur capres ini kan calon pemimpin ya, ada lawan politik segala macam ada orang yang gak suka," tutur Tito. (pjks)