SANCAnews.id – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya memaparkan peristiwa penerobosan dua bus di perlintasan kereta api yang viral di media sosial (medsos). Diakui, peristiwa tersebut melibatkan sebuah bus milik Lantamal V Surabaya yang berada di Malang, Jawa Timur.

 

"Bus tersebut memang punya AL. Kami sampaikan terima kasih yang pertama pada masyarakat yang memberikan info tersebut sehingga kejadian tersebut dapat segera kami monitor," ujar Kepala Dinas Penerangan Lantamal V Surabaya Letkol Agus (KH) Agus Setiawan pada wartawan, Jumat (5/5).

 

Ia kembali menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi internal, khususnya terkait dengan pembinaan prajurit Lantamal V. "Kami akan mengingatkan prajurit, khususnya yang bertugas di luar, agar lebih mengutamakan keamanan pribadi dan masyarakat, serta harus tetap tertib dalam berlalu lintas, demikian," ujarnya.

 

Lalu bagaimana kronologi peristiwa itu? Letkol Agus menerangkan, peristiwa berawal saat bus berangkat dari Lantamal V pukul 15.00 Wib dengan tujuan ke Juanda, Sidoarjo. Dari tempat tersebut, bus memang dikhususkan untuk menjemput calon siswa.

 

"Kemudian dari Juanda langsung berangkat ke Malang melalui jalur tol. Keluar melalui exit tol Sawojajar, kemudian mengarah ke Lapetal. Nah di situ, saat di perlintasan KA 78, ada kereta Pertamina yang mengangkut bahan bakar. Bis ini sempat berhenti, kebetulan di perlintasan itu tidak ada palang pintunya, bis ini berhenti di depan ada sepeda motor kemudian kereta api Pertamina lewat," tegasnya.

 

Setelah kereta api lewat, sepeda motor yang ada di depan bus pun melaju menyeberangi perlintasan kereta api. Hal itu, membuat kedua bus ikut maju. Akan tetapi ternyata, setelah kereta api Pertamina lewat, ternyata ada kereta lain yang juga akan lewat. Kereta api itu hanya lokomotif.

 

"Sepeda motor itu maju, bis ikut maju, ternyata setelah kereta api Pertamina itu ternyata ada kereta yang masih akan lewat, lokomotifnya. Padahal di seberang lintasan sana ada palang pintu yg masih tertutup, karena sudah terlanjur, bis ini langsung melintas di rel," ungkapnya.

 

Letkol Agus pun menerangkan bahwa saat ini kedua prajurit yang menjadi sopir kedua bus itu tengah menjalani pemeriksaan oleh Denpomal Lantamal V. Pemeriksaan itu untuk mendalami apakah ada faktor kesengajaan atau ketidaktahuan mereka saat itu.

 

"Saat ini dua pengemudi ini masih dalam pemeriksaan Denpomal Lantamal V.

Begitu kami dapat info dari medsos, kami langsung mengecek kedua prajurit tersebut. Kami dalami, kira-kira dalam kejadian itu ada unsur kesengajaan atau ketidaktahuan sehingga dia menerobos begitu saja perlintasan kereta api," katanya.

 

Letkol Agus menjelaskan, sanksi dapat dikenakan sesuai dengan aturan tentang perkeretaapian dan undang-undang tentang lalu lintas. Namun, ia kembali menekankan bahwa hal itu masih menunggu hasil pemeriksaan Denpomal.

 

"Saya kira sesuai dengan aturan tentang perkeretaapian, termasuk undang-undang tentang lalu lintas. Kalau tidak salah ada denda sekitar Rp750 ribu, nanti ada sanksi sekitar 3 bulan. Tapi kalau ada unsur kesengajaan hukumannya pasti lebih berat," tegasnya. (merdeka)

 

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.