SANCAnews.id – Bakal calon presiden (calon) Anies Baswedan
mengatakan, pihaknya sudah memulai proses pembahasan calon wakil presiden
(cawapres). Anies ingin semua proses dilakukan secara detail, tidak main-main.
Anies mengungkapkan, proses itu
penting bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Pasalnya, koalisi yang dibentuk
NasDem, Demokrat dan PKS terbiasa melakukan proses terlebih dahulu, baru
membuat pengumuman. Sehingga Anies menyatakan enggan mengumumkan sesuatu yang
belum jelas prosesnya.
"Kenapa? Karena kami ingin
bertanggung jawab pada publik. Kami merasa ini sebuah tanggung jawab penting.
Ini bukan main-main, ini bicara tentang bangsa, bicara tentang negara dan arah
kita ke depan, bukan atraksi-atraksi sekadar untuk menjadi percakapan,"
kata Anies di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat
(5/5/2023).
Anies menegaskan, setiap proses
di dalam Koalisi Perubahan dijalani secara serius, tidak terkecuali mengenai
cawapres.
"Itu lah sebabnya kita
seriusi, prosesnya nanti kemudian ketika pada waktunya sudah selesai maka kita
akan sampaikan kepada masyarakat atas apa yang dijalani," kata Anies.
Tim Delapan Bahas Cawapres
Sebelumnya, Anies memastikan,
pembicaraan terkait siapa cawapres untuk dirinya sudah mulai berjalan. Lantaran
disampaikan Anies dalam konferensi pers bersama tim delapan dari Koalisi
Perubahan.
"Pembahasan mengenai calon
wakil presiden, tim juga mulai membahas dan nanti ini prosesnya masih
berjalan," kata Anies.
Dalam pertemuan ini, Anies turut
memberikan update seputar koalisi dan pencapresan. Ia berujar pertemuan ini
adalah pertemuan rutin yang dilakukan tim delapan.
Dan kita memberikan update
masing-masing karena selama liburan Lebaran ini perkembangan-perkembangan yang
terjadi saling kita samakan. Jadi kita tadi ketemu membahas perkembangan
perkembangan yang dialami oleh masing-masing partai," kata Anies.
Cawapres Anies Bikin Wah
Sementara itu, Wasekjen Bidang
Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem, Jakfar Sidik menegaskan cawapres untuk
Anies Baswedan hingga kini masih digodok, belum ditentukan. Walau demikian, ia
mengatakan, sosok pendamping Anies bakal menjadi kejutan.
Jalfar menyampaikan nama-nama
cawapres itu masih terus digodok guna mendapatkan figur terbaik, bukan hanya
untuk partai pengusung tetapi untuk Indonesia seutuhnya.
"Kita sedang menyiapkan
pemimpin Indonesia lima tahun atau sepuluh tahun mendatang, artinya kita harus
pilih yang pertama dia adalah harus dekat dengan rakyat yang kedua memiliki
visi atau imajinasi-imajinasi tentang Indonesia yang akan dibangun itu seperti
apa," kata Jakfar dalam keterangannya, dikutip Kamis (4/5/2023).
Menurut Jakfar, sosok cawapres
Anies ini tidak sekadar menjadi kejutan, melainkan bakal mendapat penilaian
ideal dari publik bahwa Anies sudah tepat dalam memilih pendamping.
"Yang kedua akan dimunculkan
akan diberikan kejutan yang membuat semua wah memang ini pasangan ideal untuk
memenangkan capres dan membangun Indonesia di masa depan," kata Jakfar.
Lima Nama Potensial
Sebelumnya, kandidat cawapres
untuk Anies Baswedan sudah semakin jelas. NasDem menyebut ada sejumlah nama
yang kini sudah mengerucut menjadi lima. Hal ini disampaikan Ketua DPP NasDem
Sugeng Suparwoto. Tetapi ia tidak menyebutkan siapa saja dari lima nama
tersebut.
"Sekarang sudah ada lima
kandidat yang sudah masuk, tetapi bahwa siapa-siapanya sekali lagi secara etis
belum bisa disebut eksplisit," kata Sugeng dalam diskusi Gelora Talk yang
diselenggarakan Partai Gelora dikutip dadi YouTube GeloraTV, Kamis (4/5/2023).
Nama-nama kandidat cawapres untuk
Anies memang sengaja dirahasiakan. Sugeng berujar hal itu sudah menjadi bagian
dari strategi. Sebabnya, pihak Koalisi Perubahan untuk Persatuan juga menunggu
siapa yang kelak menjadi rival dari Anies.
"Kita juga menunggu kandidat
yang lain siapa sehingga nanti kita bisa ada pertimbangan-pertimbangan
strategis sebelum kita menunjuk satu dan lain calon wakil presiden kita,"
kata Sugeng.
Adapun nama-nama yang sudah
mengerucut saat ini hasil dari kontemplasi serta diskusi yang dilakukan Anies
dengan Koalisi Perubahan. Dari diskusi itu, Anies kemudian menunjuk sejumlah
nama potensial menjadi kandidat cawapres.
"Pak Anies lantas menyerap
ini semuanya, lantas dalam proses selanjutnya di dari catatan-catatan tersebut
maka Pak Anies dan barang tentu dari diskusi-diskusi yang panjang akan menunjuk
beberapa orang menjadi kandidat-kandidat," kata Sugeng. (suara)