SANCAnews.id – Google Search saat ini sudah dilengkapi dengan
generative AI yang berfungsi sebagai rangkuman jawaban atas pertanyaan yang
masuk ke dalam mesin pencari Google.
Versi baru mesin pencari ini akan
merespons pertanyaan dengan potongan informasi kunci yang difilter yang
dihasilkan AI.
Fitur lainnya mencakup pencarian
produk. Saat pengguna mencari suatu produk, Google Search tidak hanya
memunculkan "faktor yang perlu dipertimbangkan", tetapi juga
deskripsi produk dan ulasan serta informasi hingga gambar terbaru.
Dengan kata lain, generative AI
pada Google Search membuat pencarian lebih ringkas sehingga pengguna dapat
mempersempit hasilnya.
"Dengan kemampuan AI
generatif baru di Google Search, kini kami melakukan lebih banyak pekerjaan
dari penelusuran, sehingga pengguna dapat memahami topik dengan lebih cepat,
mengungkap sudut pandang dan wawasan baru, serta menyelesaikan berbagai hal
dengan lebih mudah," tulis Google melalui akun Twitter @searchliaison.
Namun, Google masih memberi
pengguna ruang untuk memilih keputusan akhir saat menggunakan Google Search.
Walau begitu, tak sedikit publik yang khawatir jika kemunculan generative AI
akan membunuh Google Search itu sendiri.
Penggunaan AI pun sebenarnya
telah ada di Google Search sejak 2015. Namun, fungsinya tidak sama seperti
generative AI bergaya ChatGPT yang menghasilkan teks atau gambar sebagai
tanggapan atas permintaan pengguna.
Google sebelumnya meluncurkan
sistem AI pertamanya untuk Search bernama RankBrain. Ini adalah sistem deep
learning yang membantu peringkat hasil pencarian teratas dan terus menjadi
salah satu sistem AI utama yang mendukung Search saat ini.
Dilansir dari Wired pada Sabtu
(13/5/2023), Google kemudian memperkenalkan neural matching ke Search pada 2018
yang membantunya memahami representasi konsep dalam kueri dan halaman.
Selanjutnya pada 2019, Google
menciptakan BERT. Itu adalah LLM transformator yang mirip dengan GPT. Sistem
tersebut masih memainkan peran penting di hampir setiap kueri bahasa Inggris di
Google Search sekarang dengan membantu sistem memahami bagaimana kombinasi kata
mengekspresikan arti dan maksud yang berbeda.
Namun, rencana besar Google untuk
memasukkan lebih banyak AI ke dalam mesin pencarinya belum selesai. Dilaporkan
perusahaan raksasa tersebut sedang membangun mesin bertenaga AI baru dengan
nama Magi, menurut laporan dari The New York Times.
Meskipun rencana ini tidak diumumkan
selama I/O 2023, Google mungkin akan segera memulai pengujian dengan Magi yang
memperluas akses ke 30 juta pengguna pada akhir tahun ini. (suara)