SANCAnews.id – Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma mengatakan,
tim penyidik sedang mendalami penyebab Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata
menancapkan bayonet di depan warga saat melakukan pertemuan dengan warga di
kawasan tersebut.
“Tim investigasi sudah saya minta
ke Nagekeo untuk melakukan investigasi lebih lanjut soal perbuatan yang
dilakukan oleh Kapolres Nagekeo,” katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu
(29/4/2023).
Hal ini disampaikannya menanggapi
viralnya video yang menunjukkan perbuatan Kapolres Nagekeo yang saat berdialog
dengan warga menancapkan sangkurnya di meja pertemuan.
Dia menjelaskan tim investigasi
itu terdiri dari bidang Propam Polda NTT, Reskrim Polda NTT dan tm investigasi
dari Intelkam Polda NTT.
“Nanti hasil investigasinya akan
kita sampaikan lebih lanjut jika sudah ada,” tambah dia.
Orang nomor satu di Polda NTT itu
juga mengatakan bahwa jika dari hasil investigasi itu Kapolres Nagekeo
diketahui terbukti salah maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Pengiriman sejumlah tim
investigasi ke Kabupaten Nagekeo itu juga tambah dia, sekaligus untuk
menyelidiki kasus viralnya dugaan ancaman oleh Kapolres Nagekeo kepada seorang
wartawan TribunFlores Patrick Djawa.
Dugaan ancaman itu muncul di grup
Whatsaap yang dibuat oleh Kapolres Nagekeo dengan nama grup Whatsaap Kaisar
Hitam (KH) Destroyer yang anggota grup tersebut terdiri dari wartawan dan juga
personel Polres Nagekeo.
Kapolda NTT berharap agar
masyarakat bisa bersabar dengan hasil investigasi tersebut, sebab nanti akan
disampaikan jika sudah ada. (suara)