SANCAnews.id –Sikap
Jokowi jelang Pilpres 2024 dengan memberikan dukungan kepada tokoh politik yang
dinilai layak menjadi bakal calon (calon) presiden, dinilai kurang tepat oleh
sebagian kalangan.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) (P3S),
Jerry Massie mengatakan, pihaknya menilai perilaku Jokowi jelang Pilpres 2024
berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya.
“Belum pernah ada di dunia manapun, bahkan dari enam
presiden terdahulu, yang mana presiden sibuk endorse capres dan cawapres,” ujar
Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/4).
Menurut doktor komunikasi politik lulusan America Global
University ini, Jokowi beberapa kali menyampaikan pesan politik yang seolah
mendukung figur-figur tertentu.
“Salah satunya dukungan Jokowi pada Prabowo. Diketahui
sebelumnya Jokowi sempat menyampaikan
sinyal dukungan kepada Prabowo dalam pencalonan presiden 2024,” tutur Jerry.
“Dia bilang Pilpres 2024 akan menjadi jatah Prabowo setelah
dirinya akan habis masa jabatan,” sambungnya.
Namun, Jerry menilai Jokowi hanya memberikan harapan palsu
kepada Prabowo, karena hal yang sama juga dilakukan kepada politisi lain.
Bahkan, Jerry menyimpulkan Jokowi juga telah mengarahkan
dukungannya kepada Ganjar Pranowo, yang secara resmi diumumkan oleh PDI
Perjuangan sebagai capres, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat lalu
(21/4).
“Bagi saya kalau tak mau dukung seseorang jangan obral janji
sana-sini. Memang selain kepala negara, jabatan lain Jokowi jadi marketing
politik,” sindir Jerry. (*)