SANCAnews.id – Sejumlah 2.100 personel disiagakan untuk
mengamankan jalannya aksi demonstrasi mahasiswa dari berbagai kampus, di depan
Gedung DPR RI, pada Kamis (6/4/2023).
Rencananya mahasiswa yang tergabung
dari beberapa kampus ini, bakal melakukan penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
"Sementara ada 2.100 personil
kita siapkan khusus di DPR aja," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes
Komarudin, Kamis (6/4/2023).
Komarudin meminta koordinator
lapangan untuk selalu menjaga massa aksi agar tidak terprovokasi dengan aksi
provokatif dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ia menegaskan, aksi penyampaian
pendapat jangan sampai ditunggangi pihak-pihak yang hanya ingin membuat
kekacauan.
"Korlap tentunya harus
bertanggung jawab terhadap anggota kelompok yang dipimpinnya, harus menastikan,
harus terbebas dari kelompok-kelompok ataupun penyusup yang memang selalu
dijadikan kambing hitam berakhirnya unjuk rasa tidak tertib, dengan alasan
katanya ada provokator," kata Komarudin.
"Dipastikan betul tiap-tiap
kelompok itu siapa yang tau teman-temannnya atau orang-orangnya ya silahkan. Ya
kalo misalkan ada yang penyusup atau gimana, laporkan aja terhadap kita, karena
kita ada disana," katanya.
Komarudin juga menyebut hingga
sejauh ini, pihaknya belum memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan
Gatot Subroto, atau depan Gedung DPR RI. Pengalihan arus bakal dilakukan secara
kondisional.
Komarudin juga mengatakan, jika
aksi demonstrasi di depan Gedung DPR hanya berjumlah sekitar 1.000 orang, semestinya
tidak sampai menutup ruas jalan.
Namun hal itu bagaimana koordinator
aksi di lapangan mengatur massa.
"Sementara normal ya, kita
lihat situasional, sementara normal saja, kalau untuk dihalaman DPR RI sendiri
untuk jumlah massa sekitar sampe dengan 1.000 orang itu gaperlu ada pengalihan
sebnarnya, ini juga bagaimana para korlap bisa mengatur sehingga bisa berbagi
tempat." (suara)