SANCAnews.id – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat
dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen mengatakan, cawe-cawe Presiden Jokowi
dalam bursa pencapresan 2024 sudah mulai tidak disukai masyarakat.
Jokowi tidak boleh mencampuri
urusan politik, khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Sebagai
kepala negara, Jokowi seharusnya fokus menjaga bangsa hingga akhir masa jabatannya
tahun depan.
"Presiden Jokowi itu bukan
hanya milik satu kelompok atau golongan tertentu saja. Jangan sampai rakyat
merasa muak dengan semua yang ada itu," kata Samuel kepada Kantor Berita
Politik RMOL, Sabtu (29/4).
Meskipun Presiden Jokowi berasal
dari penugasan partai politik PDIP, namun jabatan fungsional presiden adalah
mandat rakyat untuk mengurus hajat hidup orang banyak.
"Maka, tidak baik kalau
perasaan masyarakat semakin terakumulasi hingga dapat melahirkan pembangkangan
yang anarkis (karena ikut campur di Pilpres 2024)," demikian Silaen
memperingati.
Di masa seperti saat ini, kata
dia, Presiden Jokowi harus berdiri di atas semua golongan dan kelompok.
Meskipun di balik layar presiden tetap berperan aktif urusi politik, namun
jangan sampai terlihat kentara oleh masyarakat.
"Sebab rasa sayang rakyat
akan muak jika sudah berlebihan. Ini bukan menggurui, tapi memberikan masukan
agar marwah jabatan presiden baik di mata rakyat," tutupnya. (*)