SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dinilai telah melakukan kesalahan fatal di forum internasional. Padahal, "keseleo lidah" yang dilakukan Jokowi itu memalukan dan membuat nama Indonesia jatuh di mata dunia internasional.

 

"Itu pidato di Jerman, Hannover Messe 2023, keseleo lidah atau tidak paham atas yang tertulis dan apa yang dibaca? Fatal dan sangat memalukan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (18/4).

 

Muslim menilai, Jokowi telah melakukan hal yang sangat memalukan lantaran seorang presiden berpidato di forum internasional melakukan kesalahan data.

 

Di mana, dalam pembukaan Hannover Messe 2022 pada Minggu (16/4), Jokowi mengatakan "Di tahun 2023, 23 persen energi berasal dari energi baru terbarukan (EBT), dan di tahun 2025 seluruh pembangkit batubara ditutup". Padahal, seharusnya tahunnya bukan 2025, melainkan 2050.

 

"Itu memalukan dan bikin nama Indonesia di mata internasional jatuh. Masa baca begitu saja salah. Tidak habis pikir," katanya.

 

Lebih disesalkan lagi, kata Muslim lagi, pidato Jokowi dibetulkan oleh Deputi Bidang Pers dan Media Istana, Bey Machmudin.

 

"Di forum internasional saja salah baca, keterlaluan. Lalu apa yang dapat dibanggakan oleh bangsa ini dengan penampilan presidennya seperti itu. Bikin malu," pungkas Muslim. (*)

Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.