SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti buka-bukaan
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait tuntutan pemerintah China agar
Indonesia menjadikan APBN sebagai jaminan pembayaran utang proyek Kereta Cepat
Jakarta Bandung (KCJB).
Rocky menilai, sejak awal,
Indonesia memang didesain sebagai strategi China untuk menguasai Asia. Terutama
dalam hal penguasaan perekonomian.
“Dan itu artinya batal ketika
kita tau China akhirnya memeras Indonesia, dan Pak Luhut pulang dengan wajah
muram,” ujarn Rocky, dikutip dari kanal YouTube FNN, Senin (18/4/2023).
“Kalau pengetahuan rakyat tentang
gagalnya negosiasi itu dibuka dari awal maka rakyat akan anggap bahwa memang
Indonesia itu nggak mampu untuk berdaulat dan dihitung kembali bahwa dari awal
Indonesia memang bagian dari strategi China untuk menguasai Asia,” terangnya.
Rocky lantas menyayangkan hutang
China yang begitu besar untuk pembangunan kereta cepat. Padahal, kata dia, dana
sebesar itu mampu digunakan untuk membangun jalan tol di wilayah Sumatera.
“Ngapain bikin jalan kereta hanya
150 kilometer? yang dananya bisa dipakai untuk membuat jalan tol sepanjang 1000
kilometer di Sumatera kan?,” ujar Rocky, dikutip dari Forum News Network, Senin
(17/4/2023).
“Jadi orang Sumatera merasa bahwa
ya ini memang ditipu dong, hak kita untuk dapat jalan yang memungkinkan pasar
di Sumatera dibuka, itu terhalang karena ambisi untuk memperlihatkan kita punya
teknologi tinggi,” lanjutnya.
Padahal, katanya, teknologi yang
saat ini digunakan untuk kereta cepat itu tak mampu bertahan lama. Paling
tidak, dalam jangka waktu 10-12 tahun sudah tak terlalu spektakuler.
“Ya itu gak ada gunanya untuk
rakyat, dan untuk sepuluh sampai 12 tahun ke depan udah punah teknologi itu
kan?,” ucap Rocky.
Kendati begitu, Rocky menyebut
rakyat akhirnya mengerti bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para
menterinya selalu menerapkan pencitraan. (kontenjatim)