SANCAnews.id – Ahli Hukum Tata Negara
Refly Harun mengomentari berita tertangkapnya Bupati Meranti Muhammad Adil
dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya
kabar OTT Bupati Meranti ramai tersebar di media komunikasi WhatsApp. Tersebar
video dan foto ruangan Sekda Meranti hingga Humas dan Protokol disegel oleh
KPK.
Juru Bicara KPK
Ali Fikri membenarkan adanya penangkapan Bupati Meranti dan sejumlah pejabat
strategis di pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Jadi betul
tadi malam tim KPK berhasil menangkap beberapa pihak yang sedang melakukan
tindak pidana korupsi di wilayah pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti
Provinsi Riau,” ujar Ali Fikri dalam video yang diungguah akun TikTok
@jamalakmalll.
Menanggapi hal
tersebut, Refly mengungkit soal viralnya Muhammad Adil karena perseteruan
dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Menurut Refly,
penangkapan Muhammad Adil menunjukkan bahwa orang yang idealis dan berani
melawan pusat, ada kemungkinan dibuka kartunya.
“Cuma sekali
lagi ini membuktikan ya Anda mau idealis, mau berani melawan pusat maka kartu
Anda cepat sekali dibukanya. Tinggal ditunggu saja,” ujar Refly, dikutip WENewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Jumat (7/4/2023).
Oleh karena
itu, Refly menyarankan bagi yang ingin atau sedang menjadi pejabat, pastikan
tidak ada celah bagi kasus korupsi.
Tetapi, jika
seorang pejabat memang menerima suap atau gratifikasi tetapi berani melawan
pemerintah pusat, maka mudah sekali dicari celah korupsinya.
“Makanya kalau
kita misalnya ada kira-kira kasus korupsi dan lain sebagainyaatau pernah jadi
pejabat, ya pastikan bahwa tidak ada celah. Tapi kalau kita pemain misalnya,
terima suap terima gratifikasi ya kalau mau menjadi oposisi sedikit maka mudah
sekali kita akan digebuk,” ujar Refly. (*)