SANCAnews.id – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
mengapresiasi respon cepat Polri dalam menangani kasus dugaan penganiayaan yang
dilakukan oleh seorang pemuda berinisial AH yang merupakan anak dari oknum
anggota Polri bernama AKBP Achiruddin Hasibuan (AR).
Dia menduga adanya keterlibatan
AKBP Achiruddin, sehingga proses kasus ini sempat tertahan selama 4 bulan.
“Apresiasi Pak Kapolri dan
Kapolda Sumut yang gerak cepat, respons situasi (viral) yang ada. Namun saya
yakin, pasti ada dugaan campur tangan dari AKBP Achiruddin, sehingga kasus
penganiayaan oleh anaknya ini sempat mandek sampai 4 bulan. Sang ayah jelas
terlibat,” kata Sahroni di Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Karena itu, dia meminta Polda
Sumut periksa jajarannya yang mengetahui kejadian kasus tersebut yang terjadi
sejak 4 bulan lalu, namun tidak menindaklanjuti kasus tersebut.
Sahroni juga meminta Propam untuk
mempertimbangkan memberi sanksi terberat berupa Pemberhentian Tidak Dengan
Hormat (PTDH) karena dirinya tidak ingin kasus tersebut kembali menjadi “batu
sandungan” bagi Polri.
“Saya minta Propam Polri pertimbangkan
untuk berikan sanksi terberat berupa PTDH. Jangan sampai karena kasus oknum
arogan dan tidak tahu batasan seperti ini, kepercayaan publik kepada Polri yang
tadinya terus meningkat, malah kembali merosot,” katanya.
Selain itu, AKBP Achiruddin
Hasibuan juga terlihat kerap memamerkan mengendarai Harley Davidson secara ugal
di akun instagram pribadinya. Hal tersebut tentu sangat membahayakan dan
melanggar aturan berkendara. Ia diduga merupakan anggota dari Harley Davidson
Club Indonesia (HDCI).
Terkait tindakan tersebut,
Sahroni sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) mengaku sangat
kecewa dengan tindakan ugal-ugalan AKBP Achiruddin. Dia menilai hal tersebut
tidak menunjukkan sikap seorang pengendara Harley sesungguhnya.
“Sedang kami cek apakah (pelaku)
benar anggota HDCI. Kalau benar anggota, tentu kami akan langsung cabut kartu
anggotanya,” katanya.
Politisi Partai NasDem itu
menilai sikap aroga yang ditunjukkan AKBP Achiruddin di jalan, sangat tidak
mencerminkan nilai-nilai di HDCI.
“Yang dipertontonkan hanyalah
seorang pria yang diselimuti rasa arogansi harta, jebatan, dan kekuasaan.
Sangat tidak layak dicontoh,” kata Sahroni. (suara)