SANCAnews.id – Subsidi kendaraan listrik sebesar Rp 7 juta dari pemerintah dinilai kurang tepat. Pasalnya, banyak masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang rendah, sehingga tidak mungkin untuk membeli kendaraan listrik.
Anggota Komisi VI DPR RI Achmad
Baidowi menuturkan penggunaan kendaraan listrik mayoritas tertuju pada
masyarakat kelas menengah ke atas.
“Ya subsidi itu kurang tepat,
yang pemilik mobil listrik itu orang kaya,” kata Achmad Baidowi kepada Kantor
Berita Politik RMOL lewat pesan singkat Whatsapp, Selasa (7/3).
Ketua DPP PPP ini menambahkan
pemerintah harus menjelaskan secara rinci subsidi seperti apa yang diberikan
pemerintah.
“Subsidi seperti apa yang
dimaksud? Apakah seperti subsidi BBM hari ini?” imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai
sekretaris fraksi PPP DPR RI ini mengatakan, jika pemerintah menggunakan APBN
untuk menyokong subsidi kendaraan listrik. Dia khawatir APBN akan terbebani
lebih dalam.
“Kalau kemudian ada subsidi mobil
listrik, seperti di BBM, itu akan menyebabkan pembengkakan anggaran seperti
yang dialami hari ini,” demikian Achmad Baidowi. (*)