SANCAnews.id – Setelah kritik Ketua DPR Puan Maharani lewan animasi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan membuat aksi gelombang penolakan yang lebih besar setelah pengesahan Perppu Cipta Kerja. Hal itu ditegaskan oleh Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.
"Kami akan bergabung dengan
berbagai elemen masyarakat sipil. Jadi, tidak hanya mahasiswa, tapi bersama
kelas pekerja, buruh, petani, pelajar, nelayan, dan lain sebagainya," kata
Melki saat dihubungi, Kamis (23/3/2023).
Kata dia BEM UI akan berunding
dengan elemen masyarakat sipil, lanjut dia untuk menentukan langkah penolakan
selanjutnya.
Menurut Melki peluang pengajuan
judicial review dan demonstrasi akan menjadi opsi untuk langkah ke depan.
"Kami akan pikirkan caranya
tapi yang jelas, akan ada gelombang penolakan yang lebih besar dari
kemarin," tegas dia.
Sebelumnya BEM UI mengkritik
ketua DPR Puan Maharani dengan menyebarkan video animasi tiga ekor tikus di
dalam Gedung DPR.
Kemudian keluar seekor tikus
besar yang berada di tengah digambarkan memiliki kepala Ketua DPR Puan
Maharani.
Video itu kata Melki sebagai
bentuk kemarahan berbagai pihak atas disahkannya Perppu Cipta Kerja menjadi
undang-undang.
"Lebih anehnya lagi, yang
lebih membuat kami marah lagi, tindakan inskonstitusional Jokowi yang
menerbitkan Perppu Cipta Kerja ini malah diamini, diiyakan oleh seluruh anggota
DPR yang mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi UU kemarin," tutur Melki.
Untuk diketahui, DPR RI baru saja
mengesahkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau Perppu Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, Selasa (21/3/2023).
***Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi. (suara)