SANCAnews.id – Buruh dan mahasiswa melakukan aksi menolak Perpu Ciptaker di depan gedung DPR RI, selasa (28/02/2023). Gerakan yang menamai diri Ultimatum Rakyat itu membawa 10 tuntutan.
Salah satu tuntutan yang mereka tolak adalah menolak disahkannya Peraturan Perundangan (Perpu) Cipta Kerja. Sebagai pengganti Undang Undang nomor 11 tahun 2020 yang diputus Mahkamah Konstitusi cacat formil.
Dalam aksi tersebut pun hadir dan turut berorasi pengamat politik Rocky Gerung. Ia berorasi di atas mobil dengan kata-katanya yang tajam dan membuat suasana aksi menjadi ‘hangat’.
“Kita ada di sini bukan sekedar
untuk meminta DPR mencabut dan membatalkan Perpu maksiat itu, kita ingin kasih
sinyal pada kekuasaan,” ucapnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa
28 Februari 2023.
“Bahwa dia terlalu lama
memerintah, dan itu menyebabkan ketidakadilan sosial dari Sabang sampai
Merauke, “ sambungnya.
Rocky Gerung pun mengatakan
kepada para demonstran bahwa masyarakat Indonesia menghendaki perubahan politik
secepat-cepatnya.
“Mereka yang menunda artinya
mereka menghina suara rakyat, “ ujarnya.
Sekalipun hujan turun mengguyur,
massa aksi tetap berada di jalan.
“Dasar kita berkumpul, kendati
hujan. ada yang gelap menggantung atas langit politik kita.
Otak mereka itu yang menggantung
menjadi kegelapan bangsa ini, “ ujarnya lagi. (suara)