SANCAnews.id – Anak Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau
Gus Dur, Alissa Wahid, pernah mendapatkan kejadian tidak mengenakkan dari
petugas Bea Cukai di bandara. Koper milik Alissa diacak-acak petugas hingga
ditanya mengenai pekerjaannya di Taiwan, sepulang dia dari sana.
Kejadian tersebut menurut Alissa
Wahid, berlangsung pada medio 2019-2020. Saat itu, Alissa menunjukkan paspor
dan membuka kopernya atas permintaan petugas. Sambil memeriksa barang-barang,
petugas Bea Cukai seakan curiga dengan apa yang dibawa Alissa.
"Saya buka koper sambil dia
minta paspor. Saya: 'cuma tiga hari di Taiwan'; Petugas: 'kerja apa tiga hari
di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa saja? Emang dibayar berapa?';
Saya: 'konferensi' Petugas: 'kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak?
Kamu kerja apa?'; Ndedes," cuit Alissa melalui akun Twitter @AlissaWahid,
Selasa (21/3).
Alissa sudah mengizinkan kumparan
untuk mengutip pengalaman yang dia unggah tersebut.
Putri sulung Presiden Gus Dur itu
melanjutkan, petugas Bea Cukai masih menanyakan perihal pekerjaannya. Apalagi,
sudah diketahui kalau Alissa sering pergi ke luar negeri, terlihat dari stempel
imigrasi pada paspornya. Alissa hanya menjawab bekerja sebagai LSM.
Jawaban tersebut membuat tampang
petugas menjadi kecut seraya mengembalikan paspor. Saya pun beberes koper yang
sudah dia aduk-aduk,"
-Alissa Wahid, Putri Presiden
ke-4 RI-
Stafsus Sri Mulyani, Yustinus
Prastowo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Merespons peristiwa tidak
mengenakkan tersebut, Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yustinus
Prastowo, langsung menyampaikan permintaan maaf. Ia mengakui ada petugas Bea
Cukai yang menyimpang.
"Kami minta maaf sebetulnya
tidak ada ketentuan seperti itu. Itu anomali. Tapi lagi-lagi Bea Cukai
menerapkan best practice bukan karena kebijakan. Selalu ada individual yang
menyimpang. Kami minta maaf ke Bu Alissa, itu sudah lama," ujar Prastowo
kepada wartawan, Selasa (21/3). (kumparan)