SANCAnews.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (RR) turut menyoroti permasalahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ini setelah Kepala BRIN Laksana Tri Handoko disemprot habis-habisan oleh Komisi VII DPR karena dianggap tak becus memimpin lembaganya.

 

DPR RI turut membongkar sejumlah 'borok' BRIN, termasuk masalah anggaran yang dinilai tidak jelas penggunaannya. Tak hanya itu, BRIN juga menuai sorotan tajam dari masyarakat lantaran menghentikan sistem peringatan deteksi dini tsunami.

 

Penghentian sistem peringatan tsunami itu sendiri sempat dikomentari Susi Pudjiastuti dengan emoji tangisan di Twitter. Emoji menangis itu rupanya mengundang atensi Rizal Ramli yang langsung bertanya ke sosok mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut.

 

Melalui cuitannya, Rizal secara menohok bertanya ke Susi terkait apa sebenarnya tugas BRIN. Ia bingung apakah BRIN itu merupakan lembaga penelitian atau justru lembaga propaganda.

 

"Mbak Susi? BRIN itu lembaga research (penelitian) atau lembaga propaganda ya?" tanya Rizal Ramli di Twitter dengan emoji tertawa, seperti dikutip Suara.com, Kamis (2/2/2023).

 

Sentilan Rizal Ramli terkait BRIN itu turut dibaca ribuan kali oleh warganet. Mereka juga membanjiri kolom komentar cuitan RR dengan beragam pendapat.

 

"Lembaga (cari) keuangan," komentar warganet.

 

"Lembaga buat bantu habiskan uang negara! Dipimpin orang bodoh yang rakus? Sekian dan terimakasih," kritik warganet.

 

"Makan gaji buta korupsi yang dilegalkan," sentil warganet.

 

"Bukannya (BRIN) lembaga survei ya?" celutuk warganet.

 

"Lembaga gak berguna kayaknya pak, ngabis-ngabisin anggaran aja buat gaji mereka," tambah yang lain.

 

DPR cecar Kepala BRIN

Komisi VII DPR mencecar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dicecar terkait tingginya pagu riset BRIN yang mencapai triliunan. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun.

 

"Saya mau bertanya tentang pagu anggaran. Total pagu BRIN ini Rp 6,3 triliun, terdiri dari urusan operasional Rp 4 triliun, PNBP Rp 1,99 miliar, BLU Rp 1,43 miliar dan loan artinya pinjaman ya. 435 ini Bapak minjamkan ke orang gitu kan?" cecar Rudi Hartono.

 

Begitu pula dengan masalah anggaran BRIN yang turut dikomplain oleh Mulyanto, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS.

 

"Anggaran BRIN yang kita harapkan menjadi Rp 24 triliun, adanya kurang lebih hanya Rp 6 sampai Rp 7 triliun, padahal semua lembaga sudah melebur," ucapnya.

 

Program BRIN di bawah kepemimpinan Tri Handoko disebut sangat lemah dan tidak implementatif sehingga muncul beberapa kasus terkait dengan BRIN. Akibatnya ada sejumlah kejadian menghebohkan masyarakat karena koordinasi di BRIN yang tidak bagus.

 

Salah satu kejadian dari BRIN yang kemudian menjadi heboh adalah saat seorang peneliti BRIN memprediksi tentang adanya badai besar. Prediksi yang kemudian diungkap ke publik tersebut tanpa didasarkan koordinasi dan validasi data sehingga mengakibatkan kepanikan di masyarakat.

 

Sederet persoalan BRIN membuat Laksana Tri Handoko direkomendasikan untuk dicopot dari jabatannya. Desakan pencopotan itu timbul karena Tri Handoko dinilai gagal mengkonsolidasikan lembaga, SDM dan anggaran badan yang dipimpinnya.

 

"Saya menganggap pimpinan BRIN yang ada sekarang ini tidak dapat mengkonsolidasikan lembaga-lembaga di bawah kewenangannya. Karena itu saya mengusulkan agar pimpinan BRIN sekarang diganti saja," kata Mulyanto. (suara


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.