SANCAnews.id – Pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB) hingga 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,24 triliun
menunjukkan megaproyek kebanggaan pemerintah itu bermasalah.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani
Ali Sera menilai, proyek ambisius Presiden Joko Widodo tersebut sejak awal terlalu
banyak masalah.
“Ini bukti kebijakan yang gagal.
Belum mulai sudah banyak masalah. Beban rakyat karena menggunakan APBN kian
terasa,” kata Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat
(17/2).
Menurut Ketua DPP PKS ini, proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut tidak boleh didiamkan tanpa solusi.
Diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak-pihak terkait, baik dari
pemerintah, PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), hingga PT Pilar Sinergi
BUMN Indonesia (PT PSBI).
“Mesti ada evaluasi dan tidak
bisa dibiarkan,” pungkasnya.
Pembengkakan biaya kereta cepat
tersebut sebelumnya disampaikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wiroatmodjo.
Indonesia dan China, kata dia, sepakat nominal cost overrun KCJB senilai 1,2
miliar dolar AS.
"Kita sepakat dengan angka
cost overrun 1,2 billion (miliar) dolar AS. Ini yang sedang kami rapikan,"
ujar Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa lalu (13/2). (rmol)