SANCAnews.id – Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Ketua KPK
Firli Bahuri pasti akan merasa terbebani dengan tekanan publik. Ini terkait
adanya kabar KPK tengah mentarget mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan di
kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.
"Tentu Pak Firli tahu apapun
yang dia (lakukan) akan dibebani dengan tekanan publik seolah Firli yang
berniat menyingkirkan Anies," ujar Rocky Gerung di akun youtub pribadinya,
Jumat (10/2/2023).
Meski demikian Rocky menilai
upaya dugaan menyingkirkan Anies dari pesta demokrasi 2024 dengan melibatkan
KPK bukan karena Firli mau maju menjadi bakal capres dan bersaing dengan Anies
di Pilpres 2024.
"Jadi Firli adalah di
remote, proksi dari istana. Orang tahu firli terpilih karena back up istana,
ini bahayanya," kata dia.
"Kasian juga pak Firli itu
jadi semacam batu guci saja, didorong kedepan dan nanti ditariik lagi,"
katanya menambahkan.
Rocky Gerung kemudian meminta
pada Firli untuk menyatakan mundur dari Ketua KPK.
Dengan mundur sebagai pimpinan
lembaga antirasuah, Firli disebut tidak akan lagi dipusingkan dengan upaya
untuk menjegal Anies di Pilpres 2024 lewat KPK.
"Paling bagus Pak Firli
bilang okeh karena itu mending saya mundur balik ke polisi saja. Lebih fair,
daripada Pak Firli pusng ditekan," katanya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung
khawatir jika Firli tetap jadi Ketua KPK dan terus mencoba menjegal Anies lewat
penanganan perkara kasus Formula E publik akan menilai ada pesanan dari pihak
tertentu.
"Jangan sampai publik
menduga jangan-jangan Pak Firli ada pengorbitnya juga. Orang akan ingat KPK ada
Firli di akhir pemerintahan Jokowi," jelas Rocky Gerung. (suara)