SANCAnews.id – Ayah dari korban penganiayaan yang dilakukan oleh
Mario Dandy, Jonathan Latumahina tak hilang dari pantauan netizen sampai jejak
digitalnya yang kontroversi ikut dibongkar.
Bukan
hanya ketiga orang yang terlibat dalam aksi penganiayaan, seperti halnya pelaku
Mario Dandy, kekasih pelaku sekaligus mantan korban Agnes Gracia dan sosok
korban penganiayaan David saja.
Status
dan pekerjaan orang tua dari ketiga anak tersebut, ikut diselidiki oleh netizen
dampaknya banyak instansi yang terseret juga seluruh jejak digital yang habis
terbongkar.
Demikian
pula dengan Jonathan Latumahina yang ternyata memiliki jejak digital yang
meresahkan masyarakat online dan membuat gempar para pembaca yang baru membaca
setiap tweetnya beberapa tahun kebelakang.
Sebagai
petinggi GP Ansor, yang seharusnya sangat kental dengan unsur keagamaan sudah
menjadi rahasia umum tentang hubungan yang juga erat dengan Nahdlatul ulama.
Ternyata
bertolak belakang, berdasarkan hasil pencarian, Jonathan Latumahina ini sering
memberikan tanggapan dengan mengetik kata-kata kasar (tidak sopan) dan tidak
layak terhadap sebuah berita.
Sebuah
akun Twitter @baguswivaksono memberikan bukti dari kebenaran jejak digital
Jonathan Latumahina yang diunggah pada (8/12/20) dimana Ayah David ini
memberikan tanggapan terhadap kejadian meninggalnya enam orang laskar FPI.
Mengetahui
hal menggemparkan ini membuat netizen ikut berkomentar, bahwa apa yang terjadi
merupakan karma dari perbuatan tak berperasaan Jonathan di masa lalu.
"Syukur
dia dapat teguran lewat anaknya. Moga aja makin ditambah tegurannya. Ternyata
binatang rupanya" tulis @Anc***** dikutip oleh bandung.suara.com pada
Sabtu (25/2/2023).
"Jadi
ingat korban KM50 yg lu hina dan lu buat mcam binatang.. Ngerasain juga kan
diposisi org tua yang anaknya jadi korban KM50..??" tulis @krip*****
"Karma
is a bitch, Jhonatan! She never forgives nor forget. Orang tua korban
pembantaian KM50 sudah tenang, ikhlas walaupun tidak mendapatkan keadilan di
dunia," tulis @RPang*****
Selain
itu diketahui bahwa petinggi GP Ansor itu merupakan seorang mualaf, seorang
yang sebelumnya non muslim yang kemudian memeluk agama Islam. (suara)