SANCAnews.id – Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro
menilai bahwa kemungkinannya kecil jika Khofifah Indar Parawansa menjadi calon
wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dia menyebutkan setidaknya ada 3
alasan yang membuat pasangan Anies-Khofifah susah diwujudkan. Pertama, Khofifah
sejauh ini tidak memberikan reaksi apa pun atas isu tersebut.
Bahkan, di lingkaran Khofifah
banyak yang tidak menghendaki Mantan Ketua Fatayat NU tersebut maju ke Pilpres
2024.
"Sebagian besar justru
menghendaki Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim, untuk menyelesaikan sejumlah
target pembangunan yang belum terselesaikan di periode pertama," kata
Bawono dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Menurut Bawono, Anies Baswedan
juga tidak menunjukkan gestur tertentu yang mengindikasikan akan mendekati
Khofifah. Sebaliknya, Anies justru lebih banyak “bergandengan” dengan AHY di
sejumlah acara, seperti yang terakhir terlihat di Konser Dewa 19.
"Ini menunjukkan bahwa
komunikasi intens antarkeduanya mengalami peningkatan. Bukan lagi hubungan
partai koalisi, mungkin meningkat ke opsi cawapres. Mengingat sejauh ini, nama
lain yang sering dibahas mendampingi Anies adalah AHY," lanjutnya.
Alasa ketiga, jelas Bawono,
sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) juga tidak menunjukkan sinyal mendukung Khofifah
merapat ke Anies. Menurutnya, Khofifah
sebagai kader NU dikenal dekat dengan para ulama dan sesepuh ormas Islam itu.
"Jika dukungan tersebut ada,
mungkin Khofifah akan meningkatkan hubungannya dengan Anies. Faktanya itu semua
tidak terjadi dan Khofifah justru terlihat passionated dengan tugasnya sebagai
Gubernur Jatim," pungkas Bawono. (kontenjatim)