SANCAnews.id – Pengamat politik
Refly Harun mengungkapkan kekhawatiran istana tentang bakal capres NasDem Anies
Baswedan saat berbicara perpindahan arah angin kepada Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto.
Mulanya arah angin tertuju pada
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, namun sekarang terarah untuk Prabowo
Subianto, bahkan para buzzer pun ikut berpindah halauan.
"Ada kecenderungan sekarang
ini angin itu ke arah Prabowo Subianto, termasuk juga buzzer-buzzer yang selama
ini berpihak kepada Ganjar tiba-tiba juga berubah ke arah Prabowo," ucap
Refly.
Beberapa pendukung Ganjar yang
berpindah kepada Prabowo adalah Ferdinand Hutahaean dan Abu Janda, namun
persoalan tidak sesederhana ini, harus dilihat lebih teliti.
"Paling tidak yang sudah
menunjukkan itu adalah Ferdinand Hutahaean dan juga Abu Janda, persoalannya
bagaimana kita bisa melihat fenomena ini secara lebih jeli lebih
komprehensif," ungkapnya.
Ahli hukum tata negara itu
meminta beberapa hal untuk diperhatikan, pertama mengenai eksistensi Ganjar
sebagai calon presiden yang paling kuat dari kubu istana.
"Coba kita pertimbangkan
beberapa hal, hal yang harus kita pertimbangkan pertama kali adalah soal
eksistensi Ganjar, tidak usah mencari calon lain, rasanya tidak ada calon yang
lebih kuat dari Ganjar kalau dari kubu istana," ujarnya.
Namun sebelum itu, saat ini
istana khawatir dengan Anies yang terlihat semakin bersinar, sehingga strategi
lain harus segera dibuat untuk menangkalnya.
"Tapi sebenarnya bukan itu
dulu, kekhawatiran yang paling kuat dan membuat istana gemetar dan gentar
barangkali adalah bagaimana makin moncernya Anies Baswedan," tandasnya
dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Senin (20/2). (wartaekonomi)