Ini bukan kali pertama perusahaan
PT GNI bikin gaduh dan heboh, sebelumnya perusahaan yang diresmikan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun 2021 lalu ini sempat mengalami peristiwa
kebakaran karena salah satu tungku smelternya meledak.
PT GNI merupakan pabrik
pengolahan pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi
Tengah yang didirikan pada 2019. Pemiliknya merupakan investor asal Cina yakni
Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd.
Pembukaan pabriknya diresmikan
oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021 lalu. Tetapi, acara peresmian
digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
GNI berkomitmen mendorong
percepatan hilirisasi industri untuk memberikan nilai tambah pada bahan baku di
Indonesia.
Selain itu, keberadaan kawasan
industri tersebut bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan.
Hal ini karena industri smelter
dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan devisa negara atas
ekspor produk olahan smelter, memberikan kontribusi pajak kepada negara,
menciptakan multiplier economic effect di wilayah terkait dan yang tidak kalah penting
terjadinya transfer of knowledge.
Dengan total nilai investasi
sekitar Rp42,9 Triliun, GNI secara keseluruhan akan mengoperasikan 24-line
smelter yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace.
Smelter GNI akan mengolah raw material yaitu bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12%, dengan kapasitas produksi sebesar 1.800.000 Ton feronikel per tahun, yang membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21.600.000 WMT per tahun. (suara)