SANCAnews.id – DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enggan
menanggapi soal isu adanya perjanjian Anies Baswedan dengan Ketua Umum Prabowo
Subianto yang diungkap di kanal Youtube milik mantan politisi Nasdem, Akbar
Faizal pada Sabtu lalu (27/1). Dalam perjanjian itu disebut jika Prabowo
menjadi calon presiden (capres), Anies tidak akan ikut dalam kontestasi
Pilpres.
Belakangan Wakil Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjelaskan perjanjian tersebut terkait
pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017. Perjanjian tersebut
ditandatangani sebelum Sandiaga dan Anies mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada
September 2016.
Menanggapi hal itu, Jurubicara
DPP PKS M Kholid mengaku tidak tahu persis soal perjanjian tersebut. Ia hanya
mengetahui Prabowo dan Sandiaga Uno berjanji slot Wakil Gubernur DKI Jakarta,
lantaran Sandiaga jadi cawapres di Pemilu 2019 akan diberikan kepada PKS. Namun
faktanya justru diberikan kepada Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
“Saya tidak tahu perjanjian
Anies-Prabowo. Saya saya tahu dulu Pak Prabowo dan Bang Sandi berjanji Wakil
gubernur DKI buat PKS. Yang saya tahu pas maju Pilpres 2019,” kata Kholid
kepada wartawan, Selasa (31/1).
Atas dasar itu, Kholid meminta
semua pihak untuk move on dari Pemilu 2019 dan menatap masa depan dalam hal ini
Pemilu 2024 yang tahapannya sudah mulai berjalan.
“Kita move on saja. Liat masa
depan,” pungkasnya. (rmol)