SANCAnews.id – Para aktivis mahasiswa yang ikut andil dalam tragedi Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974 dinilai merupakan pejuang demokrasi di Indonesia.

 

Menilik kondisi demokrasi di Tanah Air dewasa ini yang mengalami kemerosotan, aktivis senior mempunyai tanggung jawab untuk memepertahankan demokrasi.

 

Demikian disampaikan Ekonom Senior Dr Rizal Ramli dalam sambutannya di acara perintatan 49 tahun Malari, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat pada Senin (16/1).

 

“Tema kita jangan lupa demokrasi. Teman-teman yang di sini mengerti tahu dan langsung gak langsung berjuang untuk demokrasi,” ujar RR, sapaan akrab Rizal Ramli.

 

Atas dasar itu, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini lantas melemparkan jokes tentang rezim Joko Widodo (Jokowi) di hadapan ratusan aktivis pro demokrasi.

 

“Sebetulnya segini aja udah cukup, kalau cuma Jokowi aja mah kecil,” cetus RR disambut gelak tawa dan riuh teriakan aktivis senior.

 

Turut hadir aktivis pro demokrasi hingga ekonom senior antara lain Hariman Siregar, Anthony Budiawan, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Iwan Sumule, Ratna Sarumpaet, Bursah Zarnubi. Kemudian, hadir pula Politikus PDIP sekaligus Aktivis ‘98 Masinton Pasaribu, hingga Effendy Simbolon dan ratusan aktivis lainnya. (rmol)

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.