SANCAnews.id – PT Kereta Api Indonesia atau KAI buka suara mengenai
harga tiket yang baru-baru ini dikeluhkan masyarakat karena harganya dianggap
terlalu mahal. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan tarif KA
komersial bersifat fluktuatif—menyesuaikan permintaan pelanggan.
“Tapi tarifnya juga kami pastikan
selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB) dan Tarif Batas Atas (TBA) yang
telah ditetapkan,” kata Joni kepada Tempo, Minggu, 8 Januari 2023.
Sementara itu, kereta-kereta yang
bersifat PSO atau mendapatkan Public Service Obligation, tarifnya tetap, sesuai
dengan tarif yang telah ditentukan pemerintah.
Sebagai alternatif, Joni
melanjutkan, KAI pun menjual tiket ke berbagai tujuan dalam berbagai kelas dan
subkelas. Tujuannya, agar pelanggan dapat memilih tarif yang diinginkan sesuai
dengan kebutuhannya. Selain itu, KAI juga menyediakan tarif khusus.
“Pelanggan dapat membeli tiket
dengan tarif lebih murah khusus untuk rute dan KA tertentu. Tiket dapat dibeli
melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun maksimal dua jam sebelum
keberangkatan,” ungkap Jonni.
Tak hanya itu, Jonni berujar,
untuk memberikan kemudahan pelanggan, KAI juga rutin menyediakan event promo
tiket. Termasuk menyediakan tarif reduksi bagi lansia, bayi, wartawan, dan
berbagai instansi lainnya.
Adapun perkara tiket kereta mahal
ini sempat menjadi perbincangan publik di media sosial. Keluhan-keluhan banyak
disampaikan warganet melalui Twitter.
“Tiket kereta mahal bgt skrg
whyyyy,” tulis pengguna Twitter dengan akun @alfi**niyunita, Minggu, 8 Januari
2023.
“Bulan juni 2022 aku pulang ke Blitar biasanya
naik Singasari eksekutif. Tapi pas aku cek harga tiket kereta dan bus harganya
sama di Rp 475 ribu itu bus Rosalia Indah kelas sleeper dapat service makan,
snack, air mineral 600 ml. Jangan mahal-mahal tiket kereta nanti ditinggal
pelanggan,” curhat pengguna Twitter lain dengan akun @Agusti**C. (tempo)