SANCAnews.id – Isu reshuffle kabinet dianggap punya niat
terselubung dan menyasar ke Partai NasDem. Hal itu disampaikan Pengamat Politik
Hendri Satrio.
Ia menilai, reshuffle kabinet di
ujung-ujung periode memang punya maksud dan niat tertentu ke NasDem.
"Ada pembahasan yang serius
itu tentang kepatutan, kewarasan, dan kewajaran dalam melaksanakan
pemerintahan," terangnya, dikutip Senin (09/01/2023).
"Boleh nggak reshuffle?
Boleh, terserah, tapi patut tidak? Waras tidak? Wajar tidak dilakukan reshuffle
yang sudah di ujung-ujung?" sambungnya.
Katanya, hal tersebut menjadi
alasan yang membuat dirinya menduga adanya niat terselubung dibalik isu
reshuffle kabinet.
"Yang pertama, bisa jadi ini
ada upaya untuk mengalihkan isu yang lebih besar, yaitu Perppu Cipta
Kerja," ujar Hensat.
Untuk diketahui sebelumnya, ia
juga mengkritisi soal penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(Perppu) Cipta Kerja. Di mana hal itu bisa dilakukan Presiden Joko Widodo
(Jokowi).
Namun, ia menganggap Jokowi
seolah tak mempertimbangkan beberapa aspek. Mulai dari kepatutan, kewajaran dan
kewarasan saat melaksanakan pemerintahan.
Tak cuma itu, ia menilai juga ada
niat lainnya dalam wacana reshuffle kabinet. Khususnya hal yang ingin dicapai
Jokowi.
Baginya, bisa saja Partai NasDem
bakal diajak berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Di mana Anies Baswedan didapuk
jadi calon wakil presiden (Cawapres) Puan Maharani.
"Yang kedua, ini hanya testing the water saja, NasDem goyah nggak," ucapnya. (suara)