SANCAnews.id – Ekonom Senior yang juga Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli enggan meladeni penilaian Menko Polhukam, Mahfud MD yang menganggapnya sebagai sosok yang ngawur dan bodoh.
Dia hanya mengatakan Mahfud
sedang panik karena membela yang tidak benar.
"Wong ndak usah diladeni,
wong panik karena membela yang tidak benar," kata Rizal Ramli lewat akun
twitter pribadinya dikutip Kamis (5/1).
Rizal lantas menyindir Mahfud yang notabenenya sempat menjabat sebagai Ketua MK justru melemahkan putusan MK soal UU Cipta Kerja.
Ini seiring terbitnya Perppu
Cipta Kerja untuk menggugurkan status inkonstitusional bersyarat yang
sebelumnya telah ditetapkan MK.
"Mantan Ketua Hakim MK kok
melemahkan keputusan MK soal Omnibus Law, dengan mendukung Perppu, hanya untuk
sekedar menjilat Presiden. Logika ke mana, integritas di mana?" timpal
Rizal.
Tudingan itu dilontarkan Mahfud
di media sosial Twitter @mahfudmd menjawab pernyataan Rizal Ramli soal
`malaikat yang masuk lingkaran kekuasaan bisa menjadi iblis` di akun Twitter
@RamliRizal. Rizal mencuitkan hal tersebut menyikapi pernyataan Mahfud terkait
Perppu Ciptaker.
"Ternyata Rizal Ramli ini
makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang
masuk kekuasaan menjadi iblis. Gobloklah pernyataan tersebut. Kapan dan di mana
saya bilang begitu? Ayo. Saya bilangnya bukan begitu lah tapi begini,"
cuit Mahfud.
Mahfud kemudian menjelaskan
maksud pernyataan `malaikat akan menjadi iblis bila masuk ke sistem Indonesia`.
Potongan pernyataannya itu
diucapkan di tahun 2012 dalam konteks evaluasi sistem Pilkada. Sebab,
menurutnya, sistem yang ada mendorong kandidat untuk melakukan tindakan
korupsi.
"Waktu itu yang saya bilang, Jika sistem Pilkada tidak diubah maka "malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem Indonesia bisa jadi iblis". Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem Pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," cuit Mahfud lagi. (law-justice)