SANCAnews.id – Potongan video budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak
Nun yang viral saat menyamakan Presiden Joko Widodo dengan raja Mesir Firaun,
adalah satu peringatan yang harus dimaknai positif.
Direktur Pusat Riset Politik,
Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Cak Nun
merupakan budayawan dan tokoh intelektual muslim Indonesia yang selalu
objektif.
Kritik dari Cak Nun, kata Saiful,
tidak hanya melakukan kritik pada era setelah reformasi, melainkan juga pada
era orde baru sangat kritis kepada pemerintahan orde baru pada saat itu yang
dikenal otoriter.
"Saya kira apa yang
dikatakan Cak Nun itu bagian dari kejujuran beliau sebagai seorang intelektual
Muslim, semua yang disampaikan adalah petuah dan pengingat bagi kita semua
utamanya bagi pemerintah agar terus berbenah," ujar Saiful kepada Kantor
Berita Politik RMOL, Rabu (18/1).
Akademisi Universitas Sahid
Jakarta ini menilai, Presiden Jokowi seharusnya berterima kasih karena masih
diingatkan oleh Cak Nun yang merupakan tokoh bangsa.
"Jangan kemudian apa yang
disampaikan yang bersangkutan dilihat dari perspektif negatif, ada nilai-nilai
positif yang dapat dipetik atas pernyataan yang bersangkutan," demikian
Saiful. (*)