SANCAnews.id – Dewan Pakar DPP PKS Eka Gumilar berharap Nahdlatul
Ulama (NU) menjadi ormas keagamaan yang merangkul semua kolompok dan golongan
di tahun politik jelang Pemilu 2024 . Hal itu lantaran NU merupakan organisasi
keagamaan terbesar di Indonesia.
“NU harus jadi perekat bagi
rakyat dan dan umat sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil
alamin,” ujar Eka yang juga Ketua Ormas Rekat Indonesia Raya, Selasa
(24/1/2023).
Menurut Eka, NU bukan kendaraan
politik untuk meraih kekuasaan. Elite NU juga tidak boleh terpengaruh dan
dipengaruhi pihak-pihak tertentu yang hanya mementingkan kekuasaan. “NU harus
dikagumi dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia,” kanya.
Eka berharap NU tidak dijadikan
mesin politik. Karena itu, elite NU harus hati-hati dalam mengambil setiap
langkah untuk menghindari segala intervensi yang memaksakan kehendak juga untuk
mengantisipasi potensi adanya penyusup yang memanfaatkan nama besar NU.
“NU harus ditempati oleh
orang-orang yang memiliki jiwa terhormat dan menjaga kehormatan karena
sejatinya mereka adalah kesatria umat, harapan umat yang bertanggung jawab
dunia akherat," katanya.
Koordinator Cluster Dewan Pakar,
Bidang Komunikasi Media dan Kebijakan Publik DPP PKS ini menambahkan politik NU
adalah politik keummatan, bukan politik kekuasaan. Sebagai salah satu ormas
keagamaan terbesar, kata Eka, NU sudah sepantasnya mengutamakan politik
kebangsaan dan kerakyatan tersebut.
“Saya sebagai warga NU dan
keluarga besar saya juga NU, tentunya ingin NU menjadi perekat semua anak
bangsa,” tambah Eka yang memimpin Rekat Indonesia Raya bersama mantan Menhan
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu ini.
Dalam kesempatan itu, Eka juga
menyampaikan dirinya akan menghadiri acara Puncak Resepsi 1 Abad NU yang akan
dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 7 Februari
2023.
“Semoga acaranya berjalan sukses tanpa kendala. Warga NU yang datang kesana juga selamat dan pulang dari sananya juga selamat sampai di rumahnya masing-masing,” ucap Eka. (sindo)