SANCAnews.id – Pegiat media sosial Faizal Assegaf mengkritik lolosnya Partai Gelora sebagai peserta pemilu 2024. Menurutnya, lolosnya partai baru ini tidak masuk akal, ia kemudian menudingnya sebagai hasil persekongkolan jahat antara Partai Gelora dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Hal ini disampaikan Faizal
Assegaf menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang tampak marah besar setelah
dituding perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis
Gumay dari Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), dimana
mereka menuding partai Glora lolos jadi
peserta Pemilu 2024 karena kedekatannya dengan Istana.
Faizal Assegaf menjelaskan, Hadar
Nafis Gumay Cs, membawa empat bukti kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) untuk meloloskan partai Gelora. Fahri kata dia seharusnya membatah
itu dengan data, bukan teriak-teriak di media sosial tanpa ada data valid.
"Partai Gelora buang aja ke
tong sampah. Gelora diloloskan secara curang, itu kejahatan & sangat
memalukan. Netgrit sodorkan 4 bukti kecurangan atas perintah Ketua KPU Hasyim
Asy'ari, anda jd gagu & tdk berkutik. Monggo direspon dgn fakta, bukan
ocehan sampah utk nutupi kejahatan," cuit Faizal dilansir Populis.id dari lama
twitternya Jumat (13/1/2023).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP
Partai Gelora, Fahri Hamzah, yang membantah tudingan partainya diloloskan
secara curang. Dia menuding ada pihak yang takut kalau Partai Gelora menang
dalam pemilu
"Sasaran mereka bukan penyelenggara
pemilu sebab mereka juga mantan penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka
juga masih disimpan sama yg sedang mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah
@partaigeloraid.Dugaan saya mereka semua takut kami menang. Sangat takut,"
beber Fahri Hamzah dalam ciutannya. (populis)