SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo
dianggap tidak memahami arti dari kata politik identitas, lantaran
lingkungannya yang breafing dengan cara yang buruk.
Hal itu
disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung dalam video yang diunggah di
kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) berjudul "Rocky Gerung: Di
Kepala Jokowi Politik Identitas Identik Dengan Islam" yang diunggah pada
Minggu (25/12).
Dalam
video ini, Rocky menyoroti pernyataan Presiden Jokowi yang menilai bahwa
politik identitas berbahaya karena akan ada orang yang memanfaatkannya.
"Ini
sudah insinuasi, siapa yang akan memanfaatkan? Tentara? Aidit? Siapa? Jadi,
istilah itu saja, sudah menimbulkan kecemasan, siapa? China? Amerika?"
ujar Rocky seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (25/12).
Pernyataan
Jokowi itu kata Rocky, dianggap pernyataan seorang politisi, bukan sebagai
negarawan meskipun berbicara dalam forum negara.
"Karena
dia menakutkan sesuatu yang dia juga gak tahu itu apa itu, akan
diporakporandakan, akan ada yang menyusup segala macam, siapa?" kata
Rocky.
Selanjutnya,
Rocky mengulas soal kata identitas seperti yang disampaikan oleh Presiden
Jokowi. Kata identitas menurut Rocky, dalam bahas Yunani artinya adalah orang
yang sudah mati. Karena kata Rocky, cuma orang mati yang bisa diidentifikasi.
"Pak
Jokowi dengar doang politik identitas, di dalam kepalanya Islam, selesai.
Karena nggak paham itu. Yang salah bukan Pak Jokowi, lingkungannya yang breaf
dengan cara yang buruk. Itu akibatnya kalau bergaul dengan orang dungu,"
pungkas Rocky. **