Jumpa pers Wakil Ketua Komnas HAM, Pramono Ubaid Tanthowi bersama dua Komisioner Komnas HAM lainnya, yaitu Saurlin Siagian dan Anis HIdayah, di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (15 Januari 2025)
SANCAnews.id – Rizal Ramli kembali mengkritik
Presiden Joko Widodo. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu
membandingkan Jokowi dengan enam presiden Indonesia sebelumnya dengan
menyinggung post power syndrome yang bahkan dinilai prematur karena masa
jabatannya masih lama.
Menurut Rizal Ramli, berapa pun lamanya ia memimpin, Soeharto
tidak pernah ambil pusing soal siapa yang akan menggantikannya di kursi
presiden. Begitu pula dengan mantan presiden lainnya seperti Habibie, Gus Dur,
Megawati, dan SBY.
"Pak Harto turun, gak ribut menyiapkan penggantinya. Pak
Habibie turun juga santai saja. Gus Dur turun tak menyiapkan pengganti bahkan
jalan-jalan keluar negeri," ucapnya dikutip pada Kamis, (1/12/2022).
"SBY turun juga tak gopoh-pogoh capresnya. Ini kok
Jokowi pre-mature Post Power Syndrome," tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi berulang melakukan 'endorse'
bakal calon presiden 2024 di beberapa kali kesempatan.
Terakhir, Jokowi kembali membuat heboh publik lewat
pernyataanya soal ciri pemimpin yang memikirkan rakyat yaitu berkerut dan
rambut putih.
Prediksi Rizal Ramli soal Keinginan Jokowi
Keinginan Jokowi dibongkar oleh Rizal Ramli. Mantan Menko
Maritim itu menyebut, Jokowi menginginkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden dan
Erick Thohir sebagai Wakil Presiden.
"Sejumlah Taipan memang mau pasangan dari Ganjar itu
Erick,” ungkapnya melalui wawancaranya di channel Total Politik seperti
dilansir dari WartaEkonomi.co.id jaringan Suara.com, Kamis (1/12/2022).
Selain membocorkan keinginan Jokowi, Rizal juga mengkritik
langkah Jokowi yang kumpul-kumpul dengan relawan. Ia membandingkan dengan
langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya ingat saat itu SBY tahun ke-10 (periode ke-dua), ia
mengundang taipan-taipaan yang biasanya rajin datang, tapi gak pada dateng itu,
melintir semua,” kata dia.
“Jadi siapapun sudah jelas yang di endorse Jokowi bakal malah
makin ambrol atau ya dibilang endorsement Jokowi itu jadi nggak meaningful,”
jelas dia.
“Karena ya pasti dilihatnya Jokowi udah pasti ke Ganjar gitu
ya. Jokowi kan pakai teknik semua lah, endorse siapa aja, dari Airlangga bahkan
Prabowo. Gak taunya kecele juga,” tambahnya. (suara)