SANCAnews.id – Analis komunikasi
politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio alias Hensat berharap tidak ada
lagi upaya menambah atau memperpanjang jabatan Presiden Jokowi. Harapan ini
disampaikan Hendri Satrio menanggapi cuitan ekonom kawakan, Rizal Ramli.
Rizal Ramli
sebelumnya mencuit tentang adanya upaya kudeta konstitusi untuk memainkan
kembali isu penambahan atau perpanjangan jabatan presiden. Upaya itu disebut
Rizal sudah dijalankan lewat pertemuan dewan kudeta konstitusi yang dihadiri
para pejabat dan taipan.
Hendri Satrio
berharap apa yang menjadi cuitan Rizal Ramli itu benar-benar tidak ada. Sebab
jika itu benar adanya, founder KedaiKOPI ini menilai tindakan tersebut
merupakan kejahatan.
"Ya semoga
gak ada dewan-dewan kudeta konstitusi semoga gak ada. Makanya kan gua bilang
kalau (ada) niat, itu jahat ya, mudah-mudahan gak ada," kata Hendri
dihubungi, Selasa (27/12/2022).
Balas Cuitan Rizal Ramli
Sebelumnya,
Hendri melalui akun Twitter @satriohendri menyampaikan hal serupa saat membalas
cuitan Rizal Ramli.
"Teruntuk
"Dewan (Niat) Kudeta Konstitusi": "Yang kalian lakukan itu...
Jahat!" cuit Hendri.
Hendri meminta
tidak ada lagi wacana tiga periode Jokowi yang kembali digaungkan. Menurut dia,
wacana itu tidak patut dibunyikan kembali seperti yang sudah terjadi
sebelumnya.
"Jangan
ada lagi dengung-dengungan itu atas nama apapun termasuk demokrasi. Yang
patut-patut saja, yang wajar wajar saja. Yang bisa disuarakan banyak kok, gak
cuma tiga periode," kata Hendri.
Kudeta Konstitusi
Diketahui,
cuitan Rizal Ramli tentu selalu menuai sorotan publik. Kritikannya yang pedas
menjadi alasan utama.
Terbaru soal ia
memberikan cuitan soal kudeta konstitusi. Cuitan Rizal Ramli itu diunggah pada
23 Desember 2022 lalu.
"Kudeta
Konstitusi dilaunch 9 bulan yll pakai hoax “Big Data” & PollingRp “Rakyat
Super-Puas”. Kompak dilawan kawan2 pro-demokrasi. Gagal !Berikutnya naikkan
Calon Boneka, Pangeran Tiktok — ndak ngangkat ! Sebulan lalu, pertemuan Dewan
Kudeta Konstitusi putuskan putar lagi +3 thn!," tulis Rizal Ramli dikutip
pada Selasa (27/12/2022).
Selain itu,
Rizal Ramli juga memberikan data, bahwa pertemuan dewan kudeta konstitusi itu
dilakukan di suatu tempat.
"Pertemuan
Dewan Kudeta Konstitusi itu, dihadiri tokoh2 pejabat & taipan2 di pulau G
putuskan akan buldozer ulang rencana perpanjangan jabatan 3 atau 5 tahun,
dengan cara mendompleng gelombang “Kembali ke UUD45”. Orhestra sudah siap,
partitur2 sdh dibagikan dan bandar siap bayar," tulisnya. (suara)